search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenali Penyebab Ambeien Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Kamis, 8 Mei 2025, 19:09 WITA Follow
image

bbn/EyeEm dari Freepik/Kenali Penyebab Ambeien Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berbicara tentang gangguan kesehatan selama kehamilan, salah satu yang dapat dialami adalah ambeien atau wasir. Ambeien atau wasir memiliki gejala yang muncul karena pembuluh darah di sekitar anus membengkak akibat tekanan rahim yang membesar, hormon kehamilan yang mengendurkan dinding pembuluh darah, serta sembelit yang sering dialami ibu hamil. 

Hal ini dapat menyebabkan rasa gatal, panas, atau perih di sekitar anus, sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera. 
PAFI dengan alamat website pafikabupatenlingga.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. 

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berperan sebagai mitra pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan kefarmasian dan kesehatan masyarakat. Organisasi ini juga berperan dalam edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang rasional dan aman.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab ambeien saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya ambeien saat hamil?

Pada umumnya, ambeien atau wasir adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum yang sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang saling berkaitan selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya ambeien atau wasir saat hamil yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Tekanan rahim yang membesar

Faktor pertama yang menyebabkan ambeien atau wasir pada bumil adalah tekanan rahim yang membesar. Seiring dengan pertumbuhan janin, rahim ibu hamil akan membesar secara signifikan. Rahim yang membesar ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah vena di daerah panggul dan rektum. 

Tekanan ini menghambat aliran darah balik dari pembuluh darah di sekitar anus menuju jantung, sehingga darah menjadi terakumulasi dan pembuluh darah di daerah anus membengkak. Kondisi ini menyebabkan munculnya benjolan ambeien yang terasa nyeri dan gatal.

2. Adanya perubahan hormon progesteron

Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah yang lebih tinggi. Progesteron memiliki efek relaksasi pada otot polos, termasuk otot-otot pembuluh darah. Akibatnya, dinding pembuluh darah menjadi lebih kendur dan mudah melebar. 
Selain itu, progesteron juga memperlambat gerakan usus (motilitas usus), yang berkontribusi terhadap terjadinya sembelit. Sembelit ini kemudian memicu ibu hamil untuk mengejan lebih keras saat buang air besar, sehingga meningkatkan risiko pembengkakan pembuluh darah di anus.

3. Sembelit dan kebiasaan mengejan keras saat buang air besar

Sembelit adalah masalah pencernaan yang sangat umum dialami oleh ibu hamil. Penyebab sembelit selama kehamilan antara lain perubahan hormonal, tekanan rahim pada usus besar, dan asupan cairan serta serat yang kurang. Ketika mengalami sembelit, tinja menjadi keras dan kering sehingga ibu hamil harus mengejan dengan kuat saat buang air besar. 

Mengejan ini meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di sekitar anus dan rektum, sehingga pembuluh darah tersebut membengkak dan menimbulkan ambeien.

4. Peningkatan volume darah selama kehamilan

Kehamilan menyebabkan peningkatan volume darah dalam tubuh ibu hingga 30-50% lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Peningkatan volume darah ini menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih penuh dan melebar. Pembuluh darah yang melebar ini, terutama di daerah panggul dan anus, lebih rentan mengalami pembengkakan dan pembentukan ambeien.

5. Kurangnya aktivitas fisik

Banyak ibu hamil mengalami penurunan aktivitas fisik karena perubahan fisik, kelelahan, atau anjuran medis tertentu. Kurangnya aktivitas fisik ini dapat memperlambat pergerakan usus, sehingga memperburuk kondisi sembelit. Sembelit yang berkepanjangan meningkatkan risiko terjadinya ambeien.

6. Faktor genetik dan riwayat keluarga

Faktor terakhir yang menyebabkan ambeien atau wasir selama kehamilan adalah faktor genetik atau riwayat keluarga. Beberapa wanita memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami ambeien. Jika dalam keluarga terdapat anggota yang pernah mengalami ambeien, maka risiko seorang ibu hamil untuk mengalami kondisi yang sama akan lebih tinggi. Faktor genetik ini mempengaruhi kekuatan dan elastisitas dinding pembuluh darah.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati ambeien saat hamil?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari ambeien atau wasir saat hamil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala ambeien atau wasir pada bumil serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Hydrocortisone 2,5% krim

Hydrocortisone 2,5% krim adalah obat yang selalu diresepkan untuk mengobati ambeien atau wasir selama kehamilan. Salep atau krim ini dapat mengurangi peradangan, gatal, dan pembengkakan. Cara penggunaannya cukup oleskan tipis-tipis pada area anus yang terkena ambeien, biasanya 1-2 kali sehari atau sesuai anjuran apoteker. 

2. Borraginol-s salep

Borraginol-s salep mengandung bahan aktif yang membantu meredakan inflamasi dan nyeri pada ambeien. Umumnya salep ini aman digunakan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Penggunaannya cukup oleskan pada area anus setelah buang air besar dan bersihkan area dengan lembut.

3. Petroleum jelly

Petroleum jelly termasuk salep atau krim yang dapat melembapkan dan melindungi kulit di sekitar anus agar tidak iritasi dan mengurangi rasa nyeri saat buang air besar. Cara penggunaannya cukup oleskan tipis sebelum dan sesudah buang air besar. 

4. Paracetamol

Paracetamol, seperti yang terdapat dalam obat sanmol, merupakan pilihan yang aman dan efektif untuk meredakan nyeri akibat ambeien pada ibu hamil. Paracetamol bekerja langsung pada pusat pengaturan nyeri di otak sehingga dapat mengurangi rasa sakit tanpa membahayakan janin jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan apoteker.

Selain menggunakan obat-obatan yang telah direkomendasikan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala ambeien saat hamil adalah lebih banyak minum air putih, mengonsumsi makanan berserat dan berendam dengan air hangat. Berendam dengan air hangat dapat mengurangi rasa nyeri dan gatal di area anus akibat ambeien. 

Cara ini juga membantu melancarkan peredaran darah di sekitar anus sehingga mempercepat penyembuhan. Selain itu, bumil juga dapat mengoleskan minyak kelapa secara rutin pada area anus, agar dapat mengurangi rasa gatal dan nyeri akibat ambeien.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami