Pelakunya Yan Ketu dan IB Anom Wijaya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pengusutan kasus tewasnya Komang Ardana alias Burik, tuntas. Pelakunya diyakini Wayan Sudirga alias Yan Ketu, dan IB Anom Wijaya. Senin, (24/03) polisi masih mencari barang bukti berupa pisau yang dipakai untuk membunuh Burik, di rumah Minggik di bilangan Jalan Wibisana utara Denpasar. Terungkapnya, pelaku pembunuhan Burik, dijelaskan Kapolda Bali Irjen Pol Drs Paulus Purwoko MDA. Kapolda menyebutkan, telah menangkap satu pelaku dari kasus tersebut, yakni YK. “Inisialnya YK, dia mengakui perbuatannya,” ungkap Kapolda.
Kapolda mengatakan, YK sudah ditahan lama dalam kasus penggerebekan rumah Made Sutama alias Minggik di jalan Wibisana utara Denpasar. Saat diamankan, YK berada di rumah Minggik. “YK sudah lama ditahan di Polda Bali dan ditangkap dalam kasus lain. Dia mengaku terlibat dalam kasus pembunuhan Burik. Keterangannya masih dikembangkan,” ucap Kapolda. Sumber kepolisian Polda Bali menerangkan, YK adalah Wayan Sudirga alias Yan Ketu, adik iparnya Made Sutama alias Minggik. Sumber membenarkan, Yan Ketu sebelumnya ditangkap bersama Minggik di rumah Minggik di jalan Wibisana utara Denpasar.
Dan, di rumah itu, ditemukan belasan senjata api, bahan peledak (granat) dan ratusan butir amunisi berbagai jenis serta senjata tajam. Menurut sumber, tersangka Yan Ketu, baru mengakui perbuatanya, Minggu (23/03) sore, setelah menjalani pemeriksaan ulang di ruang penyidik Direktorat reskrim Polda Bali. “Mulanya dia terus mengelak. Tapi kemarin (Minggu) sore dia mengaku. Dia mengaku membunuh bersama IB Anom Wijaya yang tewas dibantai di Cokroaminoto bulan Febuari lalu,” bisik sumber minta namanya tidak diekpos. Sumber meneruskan, Yan Ketu mengaku telah merencanakan pembunuhan terhadap Burik. Ketika itu Burik yang tinggal di bilangan Jalan Bedahulu, terlihat usai mengambil rekapan togel di Jalan Kusuma Bangsa Denpasar.
Saat berada di atas sepeda motor, tiba-tiba Burik didatangi dua pelaku mengendarai sepeda motor Supra. Dua pelaku yang membawa senjata tajam, mencegat korban dan melakukan pengeroyokan. Alhasil, korban ditusuk. Dalam kondisi berdarah-darah, korban berupaya melarikan diri dengan sepeda motor. Namun malang, pada akhirnya, korban tewas kehabisan darah di kawasan pasar Pidada Denpasar. Pasca pembunuhan Burik, terjadi aksi balas dendam dari kelompok preman lain. Dan, IB Anom Wijaya dijadikan sasaran. Krama Banjar Balun Denpasar, yang belakangan diketahui konconya Minggik ini, akhirnya tewas dibantai kelompok preman Jalan Cokroaminoto Denpasar, tepatnya di depan dealer Suzuki, 11 Febuari lalu.
Pelakunya terdeteksi berjumlah empat orang, dua diantaranya mengenakan cadar. Mereka membabi buta, membacok korban dan seketika tewas ditempat. “Usai membunuh Burik, mereka pulang ke rumah Minggik dan membuang pisau dibelakang rumah, tepatnya di sungai belakang,” kata sumber menambahkan. Dari pagi hingga siang tadi, Satuan Buser masih melakukan pencaharian pisau untuk dijadikan barang bukti. Namun hingga tadi malam diberitakan, pisau belum ditemukan.
Reporter: bbn/ctg