Warga Cempaga Minta Lovina Bebas Preman
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Prosesi penguburan jenasah korban Insiden malam tahun baru di Lovina diwarnai dengan seruan Warga Desa Cempaga yang berharap Kawasan Wisata Lovina dibersihkan dari Premanisme.
Suasana duka cita menyelimuti ratusan warga Baliaga dari Desa Cempaga, Sidatapa, Tigawasa dan Pedawa Kecamatan Banjar, Senin (5/1) siang, saat mengantarkan jenasah Komang Ardi Wismaya ke peristirahatan terakhirnya di Pekuburan Desa setempat. Sejumlah anggota Banzer Bali juga turut hadir dengan kekuatan penuh.
Suasana kian haru dan tangisan warga kian meledak saat mengetahui keluarga almarhum pada jatuh pingsan, lantaran tidak kuat melihat jenasah Ardi Wismaya diarak keluar dari rumah duka menuju pemakaman desa. Istri korban Kadek Suartini (27) beberapa kali jatuh pingsan.
“kita mendesak polisi untuk segera membersihkan preman dari kawasan wisata Lovina, sebab keberadaan preman telah merusak citra Lovina serta mengganggu ketenangan pengunjung ke kawasan wisata Lovina tersebut, ini harus segera dilakukan,”ungkap Perbekel Cempaga Made Ardika usai pelaksanaan pemakaman korban Insiden Lovina disambut gegap gempita sejumlah warga.
Dalam menyikapi Insiden Lovina yang mengakibatkan Warga Desa Cempaga tewas, sepenuhnya diserahkan secara hukum sehingga kasus serupa tidak terulang lagi. “Kita sepakat, kasus ini diserahkan secara hukum, namun harus sesuai dengan aturan yang berlaku, hukum harus ditegakkan,” tegas Ardika.
Sementara, Ketua Banzer Bali Ketut Agus Mas Sewi Putra menyerahkan bantuan sebesar Rp 3 juta kepada istri almarhum bernama Kadek Suartini, untuk kelanjutan usaha penjualan ikan serta pendidikan anak korban semata wayang Putu Anggi Olimpiadewi (6), yang masih duduk di bangku Taman Kanak Kanak. (sas)
Reporter: bbn/sas