KTP Multifungsi Berteknologi RFID
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kendatipun pemerintah baik pusat maupun daerah sudah dengan sekuat tenaga membuat kebijakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat mulai dengan memangkas prosedur-prosedur yang dianggap menyulitkan masyarakat sampai kepada penerapan sistem teknologi informasi untuk mendukung pelayanan lebih cepat, akurat dan memuaskan.
Namun terkadang pemberian pelayanan tersebut terbentur dengan masih banyaknya anggota masyarakat yang memiliki lebih dari satu identitas diri. Contohlah, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan alamat yang berbeda yang tentunya hal tersebut tentunya akan menimbulkan banyak permasalahan baru dalam pelayanan publik.
"Selain itu, banyak jenis layanan publik baik dari pemerintah maupun swasta mengeluarkan identitas diri yang berlaku untuk masing-masing layanan mereka. Ini tentunya juga menyulitkan pemerintah untuk memberikan pelayanan," kata Bupati Jembrana, I Gede Winasa ketika menyampaikan pengantar pada seminar nasional bertema penerapan SIN (Single Identification Number) berbasis teknologi informasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima di bidang kesehatan, di aula Jimbarwana Kantor Bupati Jembrana, Sabtu (7/2).
Berdasarkan hal tersebut, kata Winasa, pihaknya mengawalinya dengan melakukan administrasi manusia terlebih dulu dengan memanfaatkan teknologi informasi yang memungkinkan masyarakat memiliki satu identitas diri yang dapat mengakses semua layanan publik tersebut. "Kami berupaya memulainya dari membuat KTP dengan mengaplikasikan sistem SIAK yang memungkinkan setiap warga Jembrana memiliki NIK mulai baru lahir sampai yang sudah uzur. Nantinya, KTP tersebut baru akan memiliki efek sosial ketika pemegang kartunya berumur 17 tahun," terangnya.
Untuk tahap awal, kata Winasa, pihaknya akan mengintegrasikan KTP dengan layanan masyarakat bidang kesehatan dengan "melekatkan" kartu Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) Penuh pada KTP tersebut.
Menurut Winasa, KTP SIAK yang di dalamnya berisi chip dan berteknologi RFID (Radio Frequency Identification) tersebut bisa digunakan untuk berobat di semua layanan kesehatan, termasuk rumah sakit secara gratis. "Saat sampai di ruang dokter, kartunya dibaca dengan card reader. Setelah terbaca, kita bisa lihat berapa kali berkunjung, riwayat penyakitnya apa saja, diagnosis serta terapinya seperti apa," katanya.
Sementara KTP SIAK untuk siswa, lanjut Winasa, selain bisa dipakai untuk berobat gratis ke PPK maupun rumah sakit, KTP ini juga bisa digunakan untuk absensi, kartu kunjungan perpustakaan dan kartu deposit. "Orang tua siswa tidak usah khawatir dengan keberadaan anaknya di sekolah karena bisa langsung melihatnya di situs Jembrana,"ujarnya.
Reporter: bbn/dey