search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasir Digali, Daratan Digerogoti
Rabu, 2 Februari 2011, 19:02 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Abrasi yang terjadi di sepanjang Sungai Yehembang, Mendoyo kian parah. Penggalian pasir laut di hilir sungai tersebut dituding sebagai biang keroknya sehingga daratan di sepanjang pinggiran sungai secara perlahan runtuh digerogoti air.

Abrasi terparah terjadi di sekitar muara sungai. Tanah seluas dua are di bagian sisi barat sungai sudah habis terkikis. Jalan di sisi kanan dan kiri sungai banyak yang ambruk ke sungai serta tebing di sisi kanan dan kiri sungai sudah amblas masing-masing sekitar dua meter.Kondisi ini membuat jalan di sisi barat yang sebelumnya bisa dilalui kendaraan roda empat, kini sama sekali tidak bisa dan hanya bisa dilalui sepeda motor.

Sementara senderan yang berada di sayap kanan dan kiri sungai banyak yang jebol. Senderan tak mampu lagi menahan gempuran air sungai. Bukan hanya itu, kebun masyarakat setempat juga mulai banyak yang ambrol ke sungai. Bahkan kuburan di timur muara sungai nyaris ambruk karena senderan sungai yang berada di bawa kuburan kini sudah ambrol.

Dari informasi yang dihimpun, Rabu (2/2), kian parahnya abrasi di sungai tersebut akibat masih maraknya penggalian pasir laut illegal sehingga secara perlahan air laut dengan mudah merangsek ke sungai jika air laut sedang pasang.Hantaman gelombang inilah yang mengikis sisi kanan dan kiri sungai sehingga terjadi abrasi.

Senderan yang terpasang di sisi kiri dan kanan sungai tidak mampu menahannya gempuran air laut yang masuk ke sungai.Abrasi di muara sungai Yehembang yang sudah sedemikian parah ini tidak membuat para pencuri pasir laut peduli. Justru saat ini, pencurian pasir laut kembali marak bahkan sudah ada truk pengangkut pasir yang masuk ke pantai untuk mengeruk dan membawa pasir laut.

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami