RSUP Prof Ngoerah Klarifikasi Biaya Rp3,5 Miliar Bukan untuk Kremasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah memberikan klarifikasi terkait informasi biaya sebesar Rp3,5 miliar dalam proses kremasi jenazah terlantar.
Pihak rumah sakit menegaskan angka tersebut bukan untuk biaya kremasi, melainkan mencakup mulai dari perawatan pasien, penyimpanan jenazah, hingga pemulasaran selama dititipkan di RS Ngoerah.
Direktur RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dr I Wayan Sudana, M.Kes, menjelaskan total biaya yang dikeluarkan rumah sakit mencapai Rp3.585.888.350. Angka itu dihitung berdasarkan lamanya perawatan pasien sebelum meninggal dan penyimpanan jenazah, hingga pemulasaran, jadi bukan biaya prosesi kremasi.
25 Jenazah Terlantar Dikremasi
Sebanyak 25 jenazah terlantar, termasuk 5 warga negara asing (WNA), akhirnya dikremasi RSUP Prof Ngoerah di Krematorium Dharma Kerthi Dalem Kerobokan, mulai Selasa (2/9/2025) hingga Rabu (3/9/2025).
Jenazah yang dikremasi merupakan titipan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaran RS Ngoerah, dengan masa penyimpanan bervariasi.
“Jenazah terlama tersimpan sejak 2021, sementara yang terbaru berasal dari Juli 2025,” jelas Sudana.
Seluruh biaya kremasi ditanggung Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial PPA Provinsi Bali. Sedangkan biaya perawatan hingga pemulasaran selama jenazah berada di rumah sakit, seluruhnya ditanggung oleh RSUP Prof Ngoerah.
Sudana juga memastikan seluruh jenazah telah mendapatkan surat pembebasan untuk dilakukan kremasi. Persetujuan ini datang dari kepolisian, Dinas Sosial, maupun konsulat negara masing-masing bagi jenazah WNA.
“Seluruh prosedur administrasi dan perizinan sudah lengkap sebelum dilakukan kremasi,” pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim