Petani Jatiluwih Berharap Ada Perhatian Pemerintah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Kawasan Jatiluwih yang ada di Kecamatan Penebel, Tabanan, menjadi nominator World Cultural Heritage atau Warisan Budaya Dunia (WBD). Terkait hal ini para petani setempat berharap mendapat imbas positif, seperti adanya keringanan dalam hal pajak tanah sawah mereka.
Terkait hal ini, tim WBD provinsi Bali pun telah turun ke Jatiluwih belum lama ini. Di hadapan para Tim WBD provinsi Bali, petani Jatiluwih tidak berharap banyak. Petani setempat hanya berharap ikut mendapat imbas positif ketika Jatiluwih mendapatkan stempel WBD.
“Kami sempat pertanyakan apa yang akan kami dapatkan ketika Jatiluwih nantinya mendapatkan cap WBD kepada Tim WBD Provinsi Bali, yang sempat turun mencari data ke sini,” jelas I Wayan Semara Jaya petani asli Jatiluwih, Minggu (18/9) .
Pertanyaan para petani ternyata tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Karena menurut penjelasan yang dia dapatkan, petani setempat tidak akan mendapatkan apa-apa, cuma mendapatkan stempel kalau Jatiluwih mendapatkan status WBD. Pihaknya berharap petani setempat mendapat banyak manfaat setelah kawasan Jatiluwih mendapatkan stempel WBD.
"Minimal pajak tanah sawah yang selama ini dibebankan kepada petani di Jatiluwih dibebaskan. Kalau pajak tidak bisa gratis, minimal kami mendapatkan pupuk gratis atau mendapatkan perbaikan saluran irigasi yang rusak,” tandasnya.
Selama ini para petani di Jatiluwih di satu sisi diberikan kewajiban untuk melestarikan lahan pertanian, namun disisi lain tidak mendapatkan perhatian pemerintah.
“Apalagi kedepan setelah ditetapkan menjadi kawasan WBD, pasti pajak tanah pun meningkat karena statusnya berubah,” tandasnya.
Reporter: bbn/nod