search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PDIP Bali : Pastika Tidak Ngerti Etika Politik
Jumat, 18 Januari 2013, 21:14 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Suhu politik terutama di tingkat elit jelang Pemilihan Gubernur Bali meningkat. DPD PDIP Bali misalnya, kini menuding Made Mangku Pastika tidak mengerti etika politik. Hal ini disampaikan Ketua DPD PDIP Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi dan Wakil Ketua DPD PDIP yang juga Juru Bicara DPD PDIP Bali Nyoman 'Ponglik' Sudiantara, saat bertemu wartawan, di Puri Satria Denpasar, Jumat (18/1/2013).

Menurut Ratmadi atau yang biasa dipanggil Cok Rat, ada dua hal yang membuat Pastika dicap tidak mengerti etika politik dan dinilai menyinggung perasaan kader PDIP Bali. Yang pertama, soal pernyataan Mangku Pastika agar PDIP bergabung dengan partai Koalisi Bali Bersatu yang telah mengusungnya. Pernyataan ini disampaikan Mangku Pastika saat bertemu Dewan Pembina PDIP, Taufiq Kiemas, di Vila Cucukan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Rabu (16/1/2013) malam.

"Tidak sepatutnya Mangku Pastika bicara seperti itu, saya sangat sayangkan pernyataan itu,"ujar Cok Rat. Pernyataan Pastika saat bertemu taufik Kiemas itu, dinilai telah menyinggung perasaan kader PDIP Bali. "Kalau sudah begini (menyinggung perasaaan kader PDIP), militansi PDIP akan tumbuh, karena PDIP itu nafasnya gotong-royong dalam sebuah pergerakan. Ini sudah kita buktikan pada saat kongres PDIP pada tahun 1998 lalu, jadi tidak sepatutnya dia (Pastika) bicara seperti itu, Pastika jangan maksa-maksa PDIP untuk koalisi dengan partai lain,"ujar Cok Rat.

Yang kedua, Selain tidak etis karena mengajak PDIP berkoalisi dengan partai koalisi lain, Pastika juga dinilai tidak paham etika politik karena loncat ke partai lain saat proses penjaringan calon Gubernur dan wakil Gubernur Bali masih tengah digodok di DPP PDIP. Juru Bicara DPD PDIP Bali Nyoman 'Ponglik' Sudiantara menyatakan, proses penjaringan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali telah berlangsung secara transparan dan terbuka, dimana semua pihak boleh mengikutinya.

"Proses ini tinggal menunggu penentuan pemberian rekomendasi di DPP PDIP. Pada tahap ini, para kader maupun non kader diminta bersabar dan menerima dengan legowo apapun keputusan partai. Tapi kenyataannya Mangku Pastika justru menjalin hubungan dengan partai lain dan enggan menunggu kepastian PDIP. Ini kurang etis karena dia diusung PDIP pada Pilkada 2008,"ujarnya.

Terkait Pilgub Bali 2013, Made Mangku Pastika menyatakan akan menggunakan Partai Koalisi dalam pencalonannya. Mangku Pastika mengaku telah ditinggalkan dan dibuang oleh PDI Perjuangan yang mengusungnya pada pilgub sebelumnya. “Saya tidak tinggalkan PDI Perjuangan, justru saya dibuang, saya tidak dipakai lagi,” tegasnya, Selasa (15/1/2013) di Nibbana Resort, Desa Ume Anyar Kecamatan Seririt. Curhat ini ia sampaikan saat melakukan tatap muka dengan sejumlah Perbekel dan Lurah dari dua Kecamatan di Buleleng. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami