search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bangunan SD 1 Denbantas Rusak Berat
Senin, 19 Agustus 2013, 16:51 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

BeritaBali.com, Tabanan. Sebanyak 3 lokal bangunan SD Negeri 1 Denbantas, Tuakilang, Kecamatan Tabanan kondisinya rusak berat. Selain atapnya jebol, kondisi bangunan juga ada yang disangga menggunakan bambu.

Menurut salah seorang petugas jaga, SD N 1 Denbantas  kondisi rusaknya bangunan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2005 lalu. Bahkan sudah diusulkan ke Pemerintah Daerah Tabanan. Namun hingga kini  belum ada perhatian dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Tabanan.

IB Adnyana Suryawan anggota DPRD Tabanan sangat prihatin dengan kondisi SD I Denbantas yang kondisinya rusak berat. Politisi Partai Demokrat menegaskan pemerintah harus peka dengan dunia pendidikan. Terlebih masalah sarana dan prasarana pendidikan yang harus dibenahi untuk menciptakan SDM yang berkualiatas.

“Saya sangat prihatin dengan kondisi SD 1 Denbantas yang kondisinya rusak berat,” tandasnya. Semestinya UPTD di tingkat kecamatan pro aktif melaporkan adanya kerusakan sarana dan prasarana pendidikan yang rusak berat.

“Malah sejak tahun 2005 belum mendapatkan perbaikan, ini berarti ada yang tidak beres. Kenapa justru sekolah yang masih berada di wilayah kota saja kondisinya rusak berat. Apalagi sekolah di pelosok  mungkin kondisinya lebih parah lagi,” tegasnya.

Pemerintah daerah harus komit dengan RPJM yang telah ditetapkan yakni memposisikan pendidikan sebagai sekala prioritas. “Tahun 2014 pemerintah daerah harus menganggarkan perbaikan untuk SD I Denbantas,  karena menyangkut hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tandasnya.

Sementara itu jumlah murid SD 1 Denbantas sebanyak 223 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Untuk satu kelas isinya 40 siswa yang melebihi jumlah siswa per kelas yang mestinya 32 siswa.

Kadisdik I Putu Santika menjelaskan tahun 2012 dapat bantuan 3 lokal di ujung timur. Untuk 3 lokal yang rusak tersebut bangunan bekas regruping yang tidak dimanfaatkan untuk ruang kelas. "Karena masih banyak sekolah kita yang lain yang membutuhkan perbaikan," tandas Santika. (nod)
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami