search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Inkubator Primakara Bantu Technopreneur Kembangkan Startup
Minggu, 10 November 2013, 09:38 WITA Follow
image

Beritabali.com/Ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Dunia yang kita huni ini sudah terlanjur akrab dengan internet dan perkembangan teknologi yang mengikutinya. Bahkan, di tengah perkembangan teknologi yang semakin dramatis, mulai banyak orang mencoba mencari peruntungan. Nama-nama besar seperti Steve Jobs, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg menjadi motivasi banyak orang untuk terjun ke industri teknologi informasi dan komunikasi.  

Industri teknologi informasi dan komunikasi khususnya Internet di Indonesiapun mulai menggeliat. Beberapa waktu belakangan sejumlah perusahaan dan aplikasi-aplikasi buatan lokal mulai bermunculan seiring dengan semakin luasnya jangkauan internet di Indonesia.
Menurut laporan Deloitte pada Desember 2011, "The Connected Archipelago, The Role of the Internet in Indonesia's Economic Development" disebutkan bahwa penetrasi internet di Indonesia pada 2010 meningkat mencapai 9,1 persen dari populasi dan terus meningkat dua kali lipat sejak 2008.

Dilihat dari profil pengguna internet di Indonesia, sebagian besar didominasi anak-anak muda yang senang mencoba hal-hal baru. Tentu saja, ini berpengaruh terhadap berbagai usaha yang dijalankan dengan berbasis internet. Kini banyak entrepreneur muda yang menjalankan usahanya berbasis internet atau disebut Technopreneur. Istilah ini merupakan gabungan technology dan entrepreneur yang biasanya disematkan kepada mereka yang melek teknologi, kreatif, inovatif, dan dinamis.
Perkembangan internet inilah yang menjadi salah satu pendorong perkembangan bisnis digital di Indonesia. Yang juga menyebabkan semakin banyak orang di Indonesia menggunakan social media seperti Facebook atau Twitter dan semakin banyaknya populasi pengguna smartphone di Tanah Air.

Para technopreneur yang umumnya didominasi anak-anak muda banyak merintis bisnis atau perusahaannya berbasis internet sehingga disebut startup company. Kini, jumlah startup di Indonesia semakin menjamur dan menawarkan berbagai produk atau jasa pada konsumen via internet.
Perkembangan-perkembangan inilah yang menjadikan Indonesia pasar yang potensial bagi lahirnya startup-startup dan industri berbasis digital lainnya. Belum lagi daya beli masyarakat yang meningkat seiring meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat di negeri ini.
Di tahun 2013 ini, International Data Corporation (IDC) meramalkan bahwa pergerakan startup di Indonesia akan menjadi pondasi dari pembangunan ekosistem Information Comunication and Technology (ICT).

Sedangkan menurut DailySocial.Net, media yang konsen pada perkembangan startup lokal, menyatakan jumlah startup di Indonesia semakin hari semakin bertambah dan kini setidaknya terdapat lebih dari 1500 startup lokal di Tanah Air.

Melihat peluang dan perkembangan startup company dan munculnya technopreneur-technopreneur muda di Indonesia, kini mulai hadir lembaga-lembaga yang menjadi inkubator bisnis untuk mendidik dan melatih orang dalam membangun startup.

Salah satu lembaga yang saat ini konsen menyiapkan technopreneur adalah STMIK Primakara. STMIK Primakara adalah sebuah perguruan tinggi baru yang menyelenggarakan pendidikan IT jenjang S1 dan D3. STMIK Primakara hadir dengan membawa misi mempersiapkan generasi emas Indonesia untuk unggul dalam era Global melalui pendidikan di bidang IT yang merupakan fasilitas utama transformasi kehidupan manusia di masa yang akan datang.
Primakara benar-benar serius ingin mengangkat derajat generasi muda Indonesia dan menjadi pioner penggerak wirausaha-wirausaha berkualitas khususnya di Pulau Dewata. Keseriusan tersebut diwujudkan dengan mendirikan Inkubator Bisnis Primakara.

Inkubator Bisnis Primakara ini dinahkodai oleh I Made Artana selaku tokoh wirausaha di Bali sekaligus Ketua Yayasan Primakara. Sebagai perwujudannya, Inkubator Bisnis Primakara saat ini membuka peluang kepada para generasi muda Indonesia umumnya dan generasi muda Bali khususnya untuk bergabung.
I Made Artana, yang sukses menggelar Techno Party beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Inkubator Bisnis Primakara ini didirikan untuk menjembatani the Golden Generation for the Golden Future.

“Kegemilangan masa depan akan tercapai, jika Era Kreatif ini bisa diekplorasi dengan optimal. Inkubator Bisnis Primakara menyediakan beberapa layanan guna membantu para technopreneur mengembangkan ide bisnisnya seperti layanan ruangan yang bisa dimanfaatkan sebagai kantor, layanan fasilitas (seperti telepon, fax, komputer, furniture, dsb) yang dimanfaatkan secara bersama-sama, layanan dukungan teknis, layanan pengembangan keahlian, layanan bantuan pemodalan dan layanan penggabungan potensi-potensi (sinergi),” jelas Made Artana.

Generasi Emas yang dapat bergabung dengan Inkubator Bisnis Primakara adalah Generasi Emas yang telah memiliki dan sedang menjalankan usaha di bidang industri kreatif berbasis IT, belum menjalankan usaha, namun memiliki IDE CEMERLANG yang potensial untuk dikembangkan menjadi suatu usaha mandiri, usia tidak melebihi 35 tahun dan Warga Negara Indonesia.

“Segera manfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih masa depan yang gemilang sebagai seorang wirausaha yang tangguh dan mandiri, silahkan datang ke kantor Inkubator Bisnis Primakara Jalan Tukad Badung 135 Renon Denpasar,” pungkas Made Artana. (adv)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami