Rehabilitasi Kesuburan Tanah Carik Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Tokoh adat dan budaya Bali Anak Agung Ngurah Kusuma Wardana, kini punya kesibukan baru. Penglingsir Puri Kesiman ini kini sering pergi ke carik atau sawah. "Saya baru datang dari carik (sawah)," ujar Kusuma Wardana, saat ditemui di Rumah Budaya, Penggak Men Mersi Kesiman, Denpasar (4/8/2014).
Kata carik atau sawah, yang sudah jarang disebut saat ini, berulangkali disebut Kusuma Wardana. Seolah ingin mengajak untuk kembali ke carik atau melestarikan keberadaan carik atau sawah di Bali, yang belakangan semakin berkurang oleh alih fungsi lahan.
Kusuma Wardana bertutur, belakangan ini ia sering pergi ke lahan carik milik Puri Kesiman, yakni sebidang tanah sawah seluas 2 hektar, yang terletak di daerah Biaung, Denpasar. Ia mengaku kini sibuk mengolah tanah carik ini, agar bisa kembali ke kondisi semula.
"Saya mencoba memperbaiki dan merehabilitasi lahan carik tersebut, karena sudah terkikis unsur haranya. Setelah cek lab, ternyata kondisi tanah mendekati padas, sangat miskin unsur hara. Saya berusaha mengembalikan unsur hara tanah carik tersebut," ujar Kusuma wardana.
Tokoh yang kerap berbicara kritis ini mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan tanah carik tersebut mempunyai kondisi kritis. Antara lain irigasi yang hampir tidak ada karena alih fungsi, serta pencemaran air limbah rumah tangga dan industri.
"Kondisinya sudah sangat kritis sekali, saya berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengembalikan kondisinya agar kembali seperti semula. Perlu waktu sekitar 2 tahun untuk mewujudkan kembali kesuburan tanah tersebut,"ujarnya.
Kusuma Wardana berharap agar apa yang dilakukan ini mendapat dukungan dari pemerintah dan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Bali lainnya, agar tetap mempertahankan keberadaan tanah carik Bali yang subur.
Reporter: bbn/net