search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Kata Jokowi Soal Kelompok ISIS
Selasa, 5 Agustus 2014, 12:38 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo alias Jokowi yakin masyarakat tidak akan terpengaruh kelompok ISIS. "Kalau menurut saya tidak. Tapi tetap, kita harus juga tetap waspada. Tidak boleh dibiarkan," kata Jokowi di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Ia berpendapat masyarakat sangat kental terhadap kultur budaya agamanya. Sehingga, sulit untuk menerima ajakan ISIS untuk bergabung dalam gerakan.

"Saya lihat tidak karena kultur budaya agama, keagamaan kita yang berbeda. Budaya keagamaan kita sangat kental dengan nuansa kesantunan, keramahan," ujarnya.

Menurut dia, upaya pencegahan agar tidak ada warga negara Indonesia yang bergabung, berpegangan kepada konstitusi.

"Kalau memang sudah pada posisi betul-betul anarkis, membahayakan negara, harus ditindak tegas. Penegakan hukum harus dilakukan," jelas dia.

Sebagaimana diberitakan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah organisasi bentukan dari kerjasama intelijen tiga negara, yakni Amerika Serikat, Israel dan Inggris. Hal itu diungkapkan salah satu mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden.

Edward Snowden mengungkapkan satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad-Israel bekerjasama menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS di Timur Tengah.

ISIS muncul secara mendadak dengan kekuatan besar dan persenjataan lengkap. Mereka mengancam akan menghancurkan Ka`bah karena menganggap kiblat umat Islam itu sebagai penyebab muslim menyembah batu

Di Indonesia, kelompok itu makin ramai dibicarakan karena beredar video di Youtube. Salah satu anggota ISIS mengaku sebagai warga negara Indonesia dan mengajak masyarakat untuk bergabung. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami