search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Festival of India diluncurkan di Bali
Jumat, 16 Januari 2015, 08:19 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/itimes.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Konsulat Jenderal India meluncurkan ‘Festival of India’ di Bali dan wilayah Timur Indonesia, dengan slogan ‘Sahabat India’. Festival India secara bersamaan diluncurkan di Jakarta dan Medan dan juga diumumkan di New Delhi.

Festival akan berlangsung dari Januari sampai Mei 2015. Lebih dari 30 presentasi budaya yang berbeda akan digelar di 16 kota di seluruh Indonesia.

Ini adalah langkah yang paling ambisius dan beragam dalam melibatkan hubungan antara orang-per-orang yang dilakukan oleh India di Indonesia. Selama "Festival of India", tarian rakyat, drama tari, wayang, pertunjukan musik, pameran, seminar, promosi mal, pemutaran Bollywood bioskop, film dokumenter dan sejenisnya akan diselenggarakan di beberapa lokasi bergengsi di Bali, Lombok, Makassar, Manado, Samarinda & Balikpapan di kawasan timur Indonesia, selain Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Surakarta, Semarang, Bogor, Serang, Purwakarta, Medan, Padang, Palembang & Banda Aceh.

Pada acara peluncuran, Konjen menyatakan bahwa Sahabat India merupakan penghargaan yang rendah hati dengan kemitraan yang panjang dan mengikat antara India dan negara sahabat Indonesia. Festival ini akan dapat membantu masyarakat Indonesia di berbagai kota untuk mendapat sekilas informasi dari India, yang akan mendorong pemahaman yang lebih besar. Sahabat India didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Budaya, Pariwisata & Tekstil Pemerintah India dan Dewan Hubungan Budaya India.

Kementerian Luar Negeri, Pariwisata, Kebudayaan dan Pendidikan Pemerintah Republik Indonesia telah mendukung Festival ini.  Pemerintah Bali dan berbagai pemerintah provinsi telah menjanjikan dukungan untuk acara ini.Peluncuran ini dihadiri oleh tokoh budaya dan pendiri Museum ARMA di Ubud, Agung Rai, Penulis Bali terkemuka, Ketut Wiana, desainer mode terkenal Bali, Shinta Chrisna, koordinator / kurator Bentara Budaya Bali, Warih Wisatsana, Wakil Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Ketut Garwa, dan juga Prof. Suweca, dan, seorang penduduk India Chef di Bali Lokesh Jarodia.

Semua peserta menghargai inisiatif untuk membawakan Festival of India ke Indonesia dan mereka menyatakan bahwa mereka bangga menjadi bagian dari Festival.  Agung Rai menekankan bahwa India dan Bali berbagi kesamaan dan hubungan budaya yang kuat, bukti terbesar dan mengesankan ada di Borobudur dan candi Perambanan di Jawa Tengah.

Wakil Rektor ISI Denpasar menyatakan bahwa Festival akan mendorong kreativitas di kalangan mahasiswa dan artis lokal. Warih Wisatsana Bentara Budaya menyatakan bahwa ia adalah penggemar berat Gurudev Rabindranath Tagore dan dikutip dari puisinya, Gitanjali.  Dia menekankan bahwa interaksi budaya adalah metode terbaik untuk mengembangkan hubungan orang-per-orang.

Desainer Shinta Chrisna menyatakan bahwa hubungan budaya India Indonesia yang kuat harus dipertahankan dan diperkuat. Dia menjelaskan bahwa kain tradisional India dan Bali memiliki warna yang indah cerah yang sering menggabungkan warna emas dan perak dan kain tekstil ini memiliki detail dan karakter yang kuat.  Perbedaannya terletak pada tekstur kain, tekstur Bali kasar, tekstur kain India halus dan lembut.

Seorang tokoh agama Hindu dan penulis yang produktif, Ketut Wiana, menekankan bahwa budaya India menjadi akar bagi penciptaan Nusantara. Di antara ribuan kitab suci Hindu, 18 Mahabharata suci juga ditulis dalam bahasa Jawa Kawi klasik di masa lalu. 9 kitab dalam bahasa Jawa kuno juga diterjemahkan ke dalam bahasa Bali. Ketut Wiana telah menulis 45 buku budaya dan 7 buku hanya berfokus pada upacara Hindu Bali, dengan tujuan untuk menyebarkan pengetahuan tentang agama Hindu. Seorang Chef dari India, Lokesh Jarodia menggambarkan masakan India dari berbagai daerah beserta bahan-bahan dan relasi budayanya.

ARMA Museum di Ubud akan menjadi tuan rumah Pameran bergengsi Buddha-Carika, sementara museum lain di Ubud, Museum Puri Lukisan, akan menjadi tuan rumah pagelaran yang unik ‘Merging Metaphors’, hasil dari pertemuan kreativitas oleh sekelompok 25 artis dicapai dari India & ASEAN daerah pada tahun 2012. ISI Denpasar akan menjadi tuan rumah beberapa pertunjukan tarian rakyat serta wayang kulit di auditorium Natya Mandala. 

Undiksha di Singaraja juga akan menjadi tuan rumah pertunjukan budaya. Shinta Chrisna telah mengembangkan koleksi elegan terbaru berjudul 'Indian Princes in the Balinese Kebaya’ menggunakan kain India & Indonesia serta tekstil tradisional yang menyoroti persahabatan India dan Indonesia. Hal-hal di atas akan diluncurkan selama Festival of India. Di antara acara lainnya, pemutaran film India akan digelar di Bentara Budaya Bali, STIKOM Bali juga di ICC, Bali. Buku bacaan / diskusi sastra juga akan diadakan selama Festival.

Jadwal lengkap Festival of India dapat diakses di website Kedutaan Besar & Konsulat: www.indianembassyjakarta.com & www.cgibali.in. Rincian ini juga dapat dilihat di halaman Facebook mereka: www.facebook.com/indianembassyjakarta & www.facebook.com/cgibali.

 

 

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami