search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saat Nyepi, Jasa Marga Bali Tol Merugi Rp 300 Juta
Jumat, 20 Maret 2015, 06:21 WITA Follow
image

beritabalicom/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Terkait perayaan Nyepi 1937 saka, yang jatuh pada Sabtu (21/3/2015), Jasa Marga Bali Tol mengaku mengalami kerugian sekitar Rp. 300 juta potensi omset pendapatan per hari.

Selama tahun 2014 lalu, sebanyak 39.300 ribu kendaraan per hari telah memalui jalan tol, yang terdiri dari 22.000 kendaraan roda empat dan 17.000 sepeda motor‎. 

Dirut PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim menyatakan penutupan tol satu-satunya di Bali itu untuk menjaga khusuknya Catur Brata Penyepian di Bali, serta bentuk toleransi dan penghormatan yang diberikan pihak Jasa Marga Bali Tol kepada umat hindu di Bali dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian menyambut tahun baru saka 1937.

"Akan mengistirahatkan operasional jalan tol Bali Mandara kira-kira 31 Jam lamanya. Hal tersebut mengacu pada surat edaran Gubernur Bali No 003.1/5390/BKD serta Surat Menteri Pekerjaan Umum dan‎ Perumahan Rakyat No UM.01.11-MN/226 terkait penutupan Jalan Tol dalam rangka Hari Raya Nyepi," ungkapnya.

Penutupan tol di atas perairan itu, kata Tito akan dilakukan mulai 20 Maret pukul 24.00 Wita sampai buka kembali pada Minggu tanggal 22 Maret pukul 07.00 Wita. "Ini merupakan jalan tol‎ satu-satunya jalan yang tutup beroperasi 1 tahun sekali," terang Tito.

Meski demikian, Tito mengaku akan tetap menyiagakan petugas, untuk mengawal kejadian darurat yang bisa saja terjadi saat hari raya Nyepi. Diantaranya, bekerjasama dengan pihak kepolisian lalu lintas dan Pecalang atau satuan pengamanan adat setempat di masing-masing banjar terdekat, untuk mengamankan aset jalan tol. 

"Lampu akan kita padamkan total dan tidak ada yang boleh lewat. Jika dalam keadaan darurat, maka diizinkan menggunakan jalan tol tentunya dengan berkoordinasi dengan PJR di jalan tol saat itu," jelas Tito.

Tito menuturkan dengan istirahatnya jalan tol selama 31 jam, pihak Jasa Marga Bali Tol juga bisa menghemat pembayaran listrik kira-kira Rp 9,7 juta per hari. "Setiap bulannya sekitar Rp 300 Juta yang dibayarkan kepada PLN,‎ dibagi 31 hari dalam sebulan," pungkasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami