search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Corruption Watch : Penahanan Jero Wacik Sudah Tepat
Kamis, 7 Mei 2015, 08:25 WITA Follow
image

beritabali.com/dewa sabar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Bali Corruption Watch (BCW), Putu Wirata Dwikora, menilai penahanan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah langkah yang sangat tepat.
 
"Kasus Jero Wacik ini sudah pada titik yang harus dilakukan penahanan. Apa yang dilakukan KPK selama ini, dia menimbang jika bukti sudah kuat maka seseorang akan ditetapkan jadi tersangka dan segera ditahan. Penetapan tersangka dan ditahan, agar berkas kasusnya bisa segera dilimpahkan dan status tersangka berbulan-bulan akan menyiksa seseorang," ujar Putu Dwikora di Denpasar, Rabu 6 Mei 2015.
 
Menurutnya, selama ini korupsi yang dilakukan pejabat dan petinggi partai hampir pasti diyakini dari partai, bukan pribadinya. Putu Dwikora bahkan sangat meyakini Jero Wacik tidak bertindak sendiri dalam melakukan tindak korupsi.
 
"Saya sangat yakin tidak mungkin Pak Wacik bertindak sendiri dalam korupsi yang dilakukannya. Sebaiknya Pak Wacik mau membuka diri siapa saja yang berperan, sehingga pemberantasan korupsi bisa lebih menyeluruh. Pak Wacik sebagai mantan menteri agar membuka dan mengungkap seluruhnya siapa saja yang berperan dalam korupsi yang dituduhkan kepadanya," harapnya.
 
Putu Dwikora memandang selama ini, salah satu agen untuk mencari dana adalah melalui partai. Partai politik banyak mencari dana dengan berbagai cara, baik halal maupun tidak halal.
 
"Inilah saatnya Pak Wacik membuka apakah ada tidak tidak perintah dari partai. Kedepan, cara menggali dana dan cara merekrut kader partai harus dibenahi. Dalam undang-undang, meski tidak memperkaya diri, namun memperkaya orang lain atau pihak lain itu tidak diperbolehkan dan dinilai bersalah Oknum partai dan keluarga," tegasnya.
 
Pasca ditahannya mantan anggota dewan pembina Partai Demokrat asal Bali, Putu Dwikora berharap menjadi pelajaran bagi tokoh Bali lainnya agar mengedepankan mengejar harta dan mengesampingkan implementasi ajaran agama yang dianut.
"Ini pelajaran bagi tokoh Bali agar kembali keajaran dharma, jangan mengedepankan harta agar tidak korupsi. Carilah uang dengan ajaran dharma yang tidak melanggar hukum," tandasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami