Lubang Kubur Engeline Disiapkan Dua Minggu Sebelum Ia Dibunuh
Senin, 22 Juni 2015,
22:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ada keterangan mengejutkan disampaikan Rahmat Handono, salah seorang saksi yang sebelumnya kos di rumah Margriet Christina Megawe (60) di Jalan Sedap Malam Nomer 26 Denpasar.
Pria kelahiran 1957 itu mengaku bahwa dirinya melihat ada lubang galian di belakang pekarangan rumah Engeline. Handono bersama istrinya mendatangi Mapolda Bali Jalan WR Supratman 7 Denpasar didampingi Siti Sapurah selaku tim pendamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
"Katanya lubang itu sudah digali dua minggu sebelum peristiwa pembunuhan Engeline terjadi. Namun saksi tidak mengetahui siapa yang telah menggali lubangnya," ujar Siti di Mapolda Bali, Senin 22 Juni 2015. Kedatangan Handono bersama istrinya untuk kedua kalinya ini sebagai saksi dalam kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet.
"Saksi yang kami hadirkan telah mengontrak rumah Margriet selama dua tahun," ujar Ipung sapaan Siti Sapurah. Hingga berita ini dibuat, pemeriksaan terhadap saksi Handono masih berlangsung di Direktorat Reserse Kriminal Polda Bali.
Saksi Lihat Agus Angkut Tanah Galian di Rumah Margriet
Rahmat Handono pria yang menyewa kamar di rumah Margriet Christina Megawe,(60) mengaku melihat tersangka Agustinus Tae Hamdamai (26) mengangkut tanah galian di belakang rumah ibu angkat Engeline.
Handono diantar istrinya bersama Siti Sapurah selaku tim pendamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mendatangi Mapolda Bali untuk memberi keterangan sebagai saksi kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet
"Dia (Handono) sekarang keterangan tambahan sebagai saksi, sebelumnya dia sudah memberi keterangan saat diperiksa," ujar di Mapolda Bali Senin (22/6/2015) petang.
Aktivis wanita yang akrab disapa Ipung itu menuturkan sebelum pembunuhan terhadap Engeline (8), Handono sempat melihat Agus membawa alat arco atau semacam gerobak pengangkut. Agus bahkan dilihatnya angkut tanah bolak balik dari belakang ke depan rumah
Bahkan kejadian itu dilihat saksi sejak tiga pekan sebelum Engeline tewas di rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomer 26 Denpasar. "Dia (Handono) melihat tersangka Agus mengangkut tanah galian dengan Arco sebanyak empat kali," imbuhnya.
Penjelasan Ipung ini sekaligus meluruskan informasi sebelumnya jika Handoko melihat lubang galian di belakang rumah tiga pekan sebelum pembunuhan terhadap Engeline terjadi.
"Handono tidak mengetahui persis aktivitas Agus di belakang rumah kecuali hanya melihat dia mengangkut tanah galian," jelasnya. Ipung saksi sebelumnya tidak berani menanyakan atau memberitahukan karena takut dengan pemilik rumah Margriet.
"Jangankan pergi mengecek kebelakang rumah, sewaktu memindahkan pot bunga di atas ke bawah saja, dia pernah dimarahi Margriet," ungkapnya.
Reporter: bbn/rob