Puluhan Warga Kuta Kesurupan Saat Ritual Nangluk Merana
Senin, 7 Desember 2015,
14:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Kuta. Puluhan warga Kuta kerauhan atau kesurupan saat mereka menggelar ritual tolak bala atau yang dikenal upacara Nangluk Merana, Senin (7/12/2015).
Ritual Nangluk Merana yang digelar di setiap perempatan di wilayah Kuta itu diikuti ribuan warga Desa Adat Kuta. Saat upacara berlangsung, petugas kepolisian menutup sementara akses jalan menuju kawasan wisata Kuta.
Mereka yang kesurupan itu antara lain remaja maupun dewasa, baik itu laki-laki maupun perempuan. Dalam kesurupan itu, mereka ada yang berteriak-teriak, menjerit, maupun menangis tak sadarkan diri.
Tak sedikit diantara warga yang kerauhan itu meminta arak atau minuman keras tradisional Bali untuk diminum. Ada juga yang meminta dupa yang sudah menyala untuk dimakan. Bahkan yang lebih ekstrem diantara mereka yang kesurupan meminta pitik atau anak ayam yang masih hidup untuk diminum darahnya.
Salah satu Tokoh adat Kuta, Dewa Putu Manik mengungkapkan bahwa mereka yang kesurupan itu biasanya merupakan sadeg atau pepatih. Menurutnya, ritual Nangluk Merana adalah upacara permohonan keselamatan kepada Tuhan yang bertujuan menetralisasi alam semesta dari hal negatif termasuk bencana alam dan serangan wabah penyakit.
"Diantara yang kerauhan atau kesurupan itu, mereka meminta keris untuk ditancapkan ke dada maupun mereka sambil diiringi gamelan," ucap Dewa Manik disela upacara Nangluk Merana di Kuta, Bali, Senin (7/12/2015).
Setelah sekian lama kerauhan atau kesurupan, mereka lalu diperciki tirta atau air suci oleh para pemangku atau pemimpin upacara Nangluk Merana tersebut.
"Seluruh barong yang ada di Kuta yang mengikuti ritual Nangluk Merana itu kemudian berkumpul di Pura Dalem Kayangan Desa Kuta untuk mengikuti prosesi puncak upacara Nangluk Merana," pungkasnya.[bbn/dws]
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/eng