search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harimau Bali, Punah Karena Kehilangan Habitat dan Perburuan
Minggu, 10 April 2016, 09:05 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Harimau Bali dengan nama latinPanthera Tigris Balica” adalah subspesies harimau yang dinyatakan sudah punah. Harimau Bali pernah hidup pulau Bali. Harimau Bali adalah salah satu dari 3 subspesies harimau yang ada di Indonesia.
 
Dua lainnya adalah Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang hingga saat ini masih hidup di pulau Sumatera dengan status terancam, dan Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) yang berkali-kali dinyatakan punah, namun beberapa peneliti yakin bahwa Harimau Jawa belum punah meskipun mereka belum bisa menunjukkan bukti foto.
 
Harimau Bali merupakan harimau terkecil dari ketiga subspesies harimau Indonesia. Harimau Bali terakhir kali ditembak mati pada tahun 1925, dan subspesies ini resmi dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937. Harimau Bali punah karena kehilangan habitat dan akibat perburuan.
 
Setiap foto Harimau Bali pasti dalam keadaan mati terbunuh. Ini menunjukkan bahwa penyebab utama Harimau Bali punah karena akibat perburuan, selain menyusutnya habitat.
 
Selama ini tidak pernah ditemukan adanya foto Harimau Bali dalam keadaan hidup. Berbeda dengan Harimau Jawa yang masih menyisakan foto-foto harimau hidup.
 
Kemungkinan pada waktu itu Harimau Bali dianggap sebagai hama ternak sehingga mereka dimusuhi. Harimau Bali memangsa ternak karena mangsa mereka di hutan habis diburu manusia. Sementara Harimau Bali sendiri bersembunyi untuk menyelamatkan diri dari kejaran pemburu. Karena diburu secara terus menerus dan tidak ada habitat lagi sebagai tempat berlindung yang aman, akhirnya Harimau Bali punah. Kini Harimau Bali hanya tinggal kenangan.
 
Asal-Usul Harimau Bali
 
Ribuan tahun yang lalu, daratan mulai dari semenanjung Malaka (Malaysia) menuju Sumatera dan terus ke Jawa hingga Bali, adalah merupakan satu daratan yang tidak dibatasi oleh laut. Karena adanya proses evolusi akibat keretakan bumi selama ribuan tahun di sepanjang Oceania, maka daratan itu terputus oleh selat dan menjadi pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Oleh karena itu hingga sekarang ini ketiga pulau tersebut memiliki satwa yang “mayoritas” sama, karena dulunya merupakan satu daratan.
 
Mengapa disebut Panthera Tigris? 
 
Harimau loreng datang dari lembah Tigris dengan berjalan kaki selama ribuan tahun. Harimau loreng ini merupakan karnivora besar dengan wilayah persebaran geografis yang sangat luas. Mereka menjelajah dari lembah Tigris di Siberia hingga sampai ke Rusia Timur, lalu menyebar ke India kecuali Srilanka, kemudian terus menjelajah sampai di Indocina dan semenanjung Malaya, hingga akhirnya sampai di kepulauan Indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa dan Bali.
 
Hewan ini dianggap berasal dari lembah Tigris yang kemudian menyebar hingga ke Bali melewati rentang waktu ribuan tahun. Karena adanya perubahan suhu permukaan air laut yang tinggi dan fragmentasi antar populasi, maka membuat spesies harimau loreng terpecah menjadi 8 sub-spesies.
 
 
Kini ada tiga sub-spesies harimau loreng yang dinyatakan sudah punah, yaitu harimau Kaspia, harimau Jawa dan harimau Bali. Dan Harimau Bali merupakan harimau loreng paling kecil dari keluarga harimau yang datang dari lembah Tigris.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami