search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tewas Ditikam Amokrane, Brigadir Sudiarta Tinggalkan Seorang Istri dan 3 Anak
Senin, 2 Mei 2016, 18:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Seorang polisi gugur dalam tugas, dalam upaya penangkapan Seorang Warga negara Prancis, Amokrane Sabet, di Kawasan Canggu, Kuta Utara, Senin (2/4/2016).
 
Anggota polisi yang tewas ini bernama Brigadir AA Putu Sudiarta anggota Polres Badung. Polisi asal Banjar Buana Agung, Padangsambian, Denpasar, ini meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
 
Brigadir Sudiarta tewas setelah ditikam di bagian leher oleh Warga negara Prancis, Amokrane Sabet. Amokrane sendiri juga  tewas setelah diterjang timah panas polisi. Amokrane ditembak setelah melawan petugas dan menikam Sudiarta di bagian leher hingga tewas. 
 
Tewasnya Brigadir Sudiarta bermula dari upaya penangkapan terhadap Amokrane, yang direncanakan dengan cara diborgol yang dilakukan oleh anggota Brimobda Bali dan selanjutnya akan diamankan ke Polda Bali.
 
Sekitar Pukul 11.28 WIta dilakukan negosiasi antara petugas dipimpin Kapolsek dengan penterjemah bernama Filip. Namun Amokrane tetap melawan dengan membawa pisau belati menantang petugas untuk berkelahi dan minta ditembak. 
 
Amokrane juga memaki Polisi dan Presiden Jokowi dengan kata-kata kasar yang tidak pantas. Panit penyidik Polsek Kuta Utara kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara tiga kali. 
 
"Ia (Amokrane) memaki-maki polisi dan Presiden dengan kata Ban*s#t sambil menantang semua yang ada di dekatnya. Polisi kemudian memberi tembakan peringatan,"jelas seorang petugas yang enggan disebut namanya.
 
Mendengar tembakan polisi, Amokrane Sabet yang membawa sebilah pisau menjadi kalap dan mengejar anggota polisi dan orang-orang yang ada di dekatnya. Brigadir Sudiarta yang terjatuh ke got saat menghindarri serangan brutal Amokrane, kemudian menjadi korban setelah ditikam di bagian leher hingga tewas.
 
Untuk menghindari korban lebih lanjut, Polisi kemudian menembak Amokrane di bagian dada dan kepala hingga tewas di tempat.
 
Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan, SH, S.ik, membenarkan peristwa ini.
 
"Iya memang benar, nanti info lebih lengkap menyusul, masih kita dalami lebih lanjut,"ujarnya singkat. [bbn/spy]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami