search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kapolda : Ada 36 Luka Pada Jenazah Amokrane
Rabu, 4 Mei 2016, 21:05 WITA Follow
image

bbn/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Denpasar. Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto merilis hasil otopsi jenazah Amokrane Sabet, warga negara Prancis yang tewas karena melawan petugas saat akan dideportasi pada Senin (2/5/2016) siang.
 
Dalam keterangannya, mantan petarung MMA (Mixed Martial Art) itu tewas akibat terkena pisau yang dibawanya sendiri saat bergulat dengan petugas. Bukan dikarenakan tembakan.
 
Total ada 12 luka akibat senjata tajam yang mengenai dan melukai saluran pernafasannya.
 
“Ada 12 luka senjata tajam luka di leher yang memutus mengenai pipa udara sehingga menimbulkan gangguan pernafasan. Yang bawa senjata tajam kan si-WNA (Amokrane). Analisa kami, ada perlawanan dari anggota kami terjadi pergumulan, sehingga itulah yang menyebabkan si WNA tewas,” jelasnya pada Rabu (4/5/2016).
 
Dikatakan, pihaknya melalui RSUP Sanglah dan Bid Dokes Polda Bali telah melakukan pemeriksaan luar pada Selasa (3/5) mulai pukul 20.30 Wita hingga pukul 23.30 Wita di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar.
 
Otopsi dilakukan oleh dr. Dudut Rustyadi Spesialis Forensik, dr. Ida Bagus Alit, dr. Kunti serta staf kedokteran forensik RSUP Sanglah dan Bidokes Polda Bali, serta 34 mahasiswa kedokteran Udayana.
 
Dari hasil otopsi, selain 12 kekerasan akibat senjata tajam, ditemukan 24 luka tembak akibat peluru karet yang tersebar di bagian dada, punggung kaki dan tangan. Kemudian, 8 luka tembak ditemukan serpihan berbahan karet. Sehingga, ada 36 luka yang terdapat pada jenazah Amokrane.
 
"Ada luka senjata tajam, dan dari pemeriksaan dalam, di leher dan dada ditemukan perlukaan yg menyebabkan terpotongnya pipa udara. Kesimpulan sebab kematian korban adalah luka tusuk pada leher yang mengenai pipa udara kemudian masuknya ke paru-paru," jelasnya.
 
Dari video yang beredar luas, terdengar tembakan cukup banyak, namun pihaknya menegaskan hasil otopsinya diketahui tembakan peluru karet karena tidak ada yang tembus.[bbn/suaradewata]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami