search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Komang Bemo, Malu Dong Buang Sampah Sembarangan
Rabu, 7 Desember 2016, 06:50 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Seorang warga Kota Denpasar, Komang Sudiarta, kini aktif mengabdikan hidupnya untuk mengedukasi warga tentang pentingnya hidup bersih. Bersama komunitasnya 'Malu Dong Buang Sampah Sembarangan', Komang aktif memberi penyadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
 
Saat ditemui di rumah seniman Kadek Jango di jalan Kedondong Denpasar, Selasa (6/12), pria yang akrab dipanggil Komang B'Mo (Bemo) ini tampil dengan seragam khasnya, yakni kaos polo hitam dan topi merah yang bertuliskan 'Malu Dong Buang Sampah Sembarangan'. Sebuah buku agenda kegiatan warna hitam yang dibawa juga berisi stiker serupa.
 
BACA JUGA: 
Dengan gayanya yang khas dan enerjik, Komang Bemo membuka percakapan dengan ceritanya mengawasi warga yang buang sampah sembarangan.
 
"Kemarin saya bangun jam 3 pagi untuk mengawasi warga yang buang sampah sembarangan. Target saya kemarin lokasi di selatan SMK 1 Denpasar di kawasan Ubung. Di sana saya melihat warga membuang sampah dengan ember bekas cat secara sembarangan. Sampah limbah dari pedagang lalapan dibuang begitu saja di tanah kosong itu, sehingga akan tampak sangat jorok di siang hari, karena berlokasi tepat di pinggir jalan utama," ujarnya.
 
Komang mengaku selalu mendokumentasikan perilaku warga yang buang sampah sembarangan, baik dalam bentuk foto maupun video. Dokumentasi ini kemudian dipakai sebagai bukti saat ia melaporkan aksi buang sampah sembarangan ini ke dinas terkait yakni DKP Kota Denpasar.
 
Setelah melakukan pengawasan di beberapa lokasi di Kota Denpasar, Komang menyimpulkan, warga bisa membuang sampah sembarangan di area tak bertuan, dalam artian wilayah tersebut tidak pernah diawasi oleh penguasa wilayah setempat dalam hal ini pihak pemerintah atau pengurus banjar (dusun).
 
"Di wilayah tak bertuan tanpa pengawasan itulah sampah dibuang sembarangan, karena warga merasa aman tidak ada yang mengawasi dan tidak akan ada yang memberi sanksi atau hukuman,"ujarnya.
 
Komang Bemo menambahkan, pengawasan menjadi kata kunci dalam mencegah warga buang sampah sembarangan. Jika pengawasan berjalan, ia menjamin tidak akan ada warga yang membuang sampah sembarangan.
 
"Jika tidak ada pengawasan, bagaimana bisa ada sanksi atau tindakan hukum lainnya, jadi yang penting dalam hal ini adalah pengawasan dari pihak-pihak terkait,"ujarnya.
 
Bersama komunitasnya yang telah dibentuk sejak 15 tahun lalu, Komang kini terus melakukan upaya penyadaran kepada masyarakat. Upaya penyadaran tentang pentingnya buang sampah sembarangan, dimulai dari sekolah-sekolah di Kota Denpasar.
 
"Saya pernah mengunjungi sekitar 300 an sekolah di Denpasar, ternyata hasilnya sekitar 70 persen belum bagus perilaku buang sampahnya. Disinilah pentingnya dilakukan upaya penyadaran sejak di bangku sekolah,"ujar pria kelahiran 31 Desember 1966 ini.
 
BACA JUGA: 
Bersama komunitasnya, Komang Bemo kini aktif melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di berbagai lokasi yang dianggap masih kurang kebersihannya. Ajang bersih-bersih ini juga sekaligus dijadikan ajang edukasi bagi para siswa sekolah yang kerap diikut sertakan dalam kegiatan tersebut.
 
"Saya akan terus melakukan upaya penyadaran ini, sampai masyarakat benar-benar sadar akan pentingnya buang sampah pada tempatnya, tidak sembarangan lagi, Malu Dong...," pungkasnya.[bbn/psk] 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami