search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siswoyo: Kakak Saya Pekerja Keras
Senin, 23 Januari 2017, 16:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Duka selimuti keluarga, Jematun (46), perempuan yang ditemukan tewas terbungkus karung warna putih di Tukad Penggawa Jalan Kerta Dalem, Sidakarya, Denpasar pada Sabtu (21/1) lalu. Suasana duka itu terlihat saat keluarga korban mendatangi Instalasi Forensik RSUP Sanglah pada Minggu (22/1). Keluarga pun meminta agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. 
 
Kepada wartawan, Siswoyo (34), adik kandung korban menuturkan jika semasa hidup kakaknya (red: Korban) dikenal sebagai pekerja keras. Terbukti, agar bisa  menghidupi keluarganya Jematun  harus meninggalkan Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, Mojokerto Jawa Timur.Ia pun pergi merantau ke Kalimantan Selatan sekitar 20 tahun yang lalu. Selama di Kalimatan Selatan, Jematun dikarunia seorang anak laki-laki dari pernikahannya dengan sang mantan suami. 
 
"Dia pernah menikah dengan orang Banjarmasin. Itu pun sebatas nikah sirih. Lalu mereka cerai," ungkapnya. Perceraian dengan sang suami inilah yang mendorong Jematun untuk pergi dari Pulau Kalimatan dan memutuskan merantau ke Pulau Dewata. Sejak saat itu, keluarga tak lagi mendengar kabar tentang Jematun. 
 
"Kami tidak tahu pekerjaanya disini. Kakak saya orangnya baik, tidak pernah ada masalah. Dia pernah kirim uang untuk membangun rumah di Desa," kenang Siswoyo.Sebelum mendengar kabar tentang kematian kakaknya, Siswoyo menceritakan bahwa Ia sempat mendapat firasat buruk. Benar saja, sekitar pukul 18.00 Wib Kepala Desa Kedungudi meminta Siswojo untuk pergi ke Kantor polisi setempat. Sesampai disana Siswoyo langsung terkejut saat diperlihatkan foto Jematun yang sudah dalam kondisi meninggal dunia. 
 
"Polisi memperlihatkan foto kakak saya mulai dari wajah hingga luka yang ada ditubuhnya. Saya pun membenarkan kalau yang ada di foto itu kakak saya. Dari situ, saya tahu kalau kakak saya korban pembunuhan," katanya prihatin. Seperti diketahui, jenasah Jematun ditemukan di bawah jembatan Tukad Penggawa, Jalan Kerta Dalem, Sidakarya, Denpasar Selatan (21/1) sekitara pukul 10.00 wita oleh warga setempat dalam kondisi terbungkus karus berwarna putih. Kemudian jenasah korban dievakuasi ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah untuk diautopsi. 
 
Rencananya setelah selesai dilakukan otopsi, jenasah Jematun langsung dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan. "Kalau bisa hari ini (red: Minggu) langsung dibawa pulang, biar keluarga di Jawa tidak terlalu lama menunggu," Kata Siswoyo. Dirinya menambahkan jika keluarga sudah ikhlas dengan kepergian korban.
"Pelakunya kan udah ditangkap. Kami serahkan semuanya pada proses hukum," imbuhnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami