search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sudikerta Apresiasi Aksi Damai Ribuan Mahasiswa
Jumat, 19 Mei 2017, 10:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta  menerima aksi damai ribuan mahasiswa yang menolak paham radikalisme dan ingin menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di depan  Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (18/5).
 
Pada kesempatan itu, Dewan Perwakilan Mahasiswa Pande Putu Bagus Mahendrayasa yang mewakili sekitar 1.500 mahasiswa yang berasal dari beberapa Universitas yaitu Universitas Warmadewa, STIKES Bali, Universitas Dyana Pura, IKIP PGRI Bali, Universitas Mahasaraswati, Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional, dan STIE Singaraja menyampaikan empat poin pernyataan sikap mahasiswa. 
 
[pilihan-redaksi]
Poin pertama, Ia menyampaikan bahwa mahasiswa mendukung tetap tegaknya empat konsesus Nasional (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) sebagai landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. 
 
Poin kedua, disampaikan bahwa mahasiswa mendukung pemerintah untuk membubarkan gerakan radikalisme dan menindak tegas pelakunya. Poin ketiga, mahasiswa mendukung pemerintah untuk membersihkan aparatur negara dari pengaruh intoleransi dan radikalisme. 
 
Poin keempat, mahasiswa menolak kepemimpinan Khilafah di Indonesia, dan pada poin terakhir disampaikan bahwa mahasiswa menuntut penegakan hukum terhadap anasir-anasir yang merongrong Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika untuk tetap tegaknya NKRI. 
 
Manggapi aksi penyampaian aspirasi mahasiswa tersebut, Sudikerta terjun langsung untuk memberikan pengarahan kepada para mahasiswa. Dalam pengarahanya, Sudikerta memberikan apresiasi atas aksi damai mahasiswa yang tertib. 
 
Ia menekankan agar semua pihak baik para mahasiswa maupun seluruh masyarakat umum agar menjaga keutuhan NKRI dengan cara tidak melakukan gerakan-gerakan yang radikal dan menghormati segala bentuk perbedaan yang ada, mengingat Indonesia dibangun dari keberagaman suku, adat, budaya dan agama. 
 
“Mari kita maknai aspirasi yang disampaikan ini dengan tidak melakukan hal-hal yang radikal dan menghormati segala perbedaan yang ada. Kita harus hidup rukun dan saling berdampingan jangan sampai ada saling ketersinggungan satu sama lain agar segala bentuk pembangunan yang ada di Indonesia khususnya di Bali dapat berjalan dengan lancar," ujarnya. [rls/prov/wrt] 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami