HKTI Uji Coba Bibit Padi Unggul E 400
Jumat, 1 September 2017,
11:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com, Karangasem. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berencana melakukan ujicoba penanaman bibit padi unggul varietas baru dengan nama E 400. Ini merupakan langkah awal setelah terbentuknya kepengurusan HKTI Karangasem.
"Salah satu keunggulan padi jenis ini adalah hasil penan lebih banyak dari bibit unggul lainya termasuk Ciherang," ujar Ketua KHTI Karangasem I Gusti Made Muliawan didampingi Korkab P3MD Karangasem Ketut Wijaya Mataram alias Vijai, Kamis (31/8).
[pilihan-redaksi]
Padi unggul ini sendiri diakui sudah di ujicoba di Sumbawa Barat dan cukup berhasil. Di mana per hektarnya bisa mengasilkan paling sedikit gabah hingga 9,5 ton sampai 12 ton. Sementara kalau Ciherang hanya 9 ton per hektarnya itupun sudah maksimal dengam waktu panen sama dengan padi unggul lainya yakni berkisaran tiga bulan.
Saat ini pihaknya mengaku baru melakukan sosialisasi ke subak-subak. Nantinya jika pihak subak setuju maka akan datang tim dari HKTI pusat untuk memberikan penyuluhan dan diberikan bantuan berupa bibit unggul tersebut secara gratis beserta pupuk bersubsidi.
Bahkan untuk menjamin para petani dari kerugian, dirinya mengatakan bahwa para petani juga akan diikutkan asuransi, apabila terjadi musibah seperti gagal panen maka para petani akan mendapat uang kerugian sebesar Rp7 juta setiap hektarnya.
Selaian menanam bibit unggul tersebut, HKTI Karangasem juga memiliki program unggulan lainnya dimana para petani akan dibantu untuk menjembatani pembelian gabah mereka. Sehingga harga gabah petani tidak anjlok. Bahkan kedepan HKTI juga berencana akan membeli sendiri gabah dari para petani.
Dirinya juga mengatakan akan mengedukasi pemuda agar mau menjadi petani. Karena seperti yang diketahui belakangan ini banyak kalangan muda enggan menjadi petani dan cenderung memilih untuk merantau bekerja di kota.
Oleh sebab itu, dirinya akan bergandengan dengan Pariwisata dan juga dari sektor peternakan.
"Sentuhan kreatifnya adalah pertanian menjadi agro wisata tani selain juga peternakan," ungkapnya.
Selaian lahan basah seperti sawah HKTI juga akan menggarap lahan kering atau perkebunan. Mengingat lahan kering di Kabupaten Karangasem mencapai 92%. Bukan itu saja apa kendala dan keluhan petani juga menjadi perhatian HKTI. Diakui sejauh ini petani memang kerap mengaku merugi kalau menanam padi. Mereka mengaku lebih untung menanam lapawija. Karena itu petani patut mendapat subsidi termasuk jaminan asuransi jika terjadi gagal panen.
Korkab P3MD Ketut Wijaya Mataram alias Vijai sangat mendukung upaya HKTI untuk memberdayakan petani. Dirinya berharap HKTI mempu memberikan inovasi kepada petani agar kreatif sehingga bisa lebih sejahtera. [igs/wrt]
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: -