search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Potensi Energi Listrik dari Emisi Metana di TPA Suwung Mencapai 6,66 MW
Selasa, 21 Agustus 2018, 07:43 WITA Follow
image

istimewa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Potensi energi listrik dari emisi metana di tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung Denpasar mencapai 6,66 MW. Pengukuran potensi tersebut diukur dengan menggunakan metode konversi emisi metana ke energi listrik.

Hal ini terungkap dalam artikel berjudul “Potensi Energi Listrik yang Dihasilkan dari Emisi Gas Metana di TPA Suwung Provinsi Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Ecotrophic, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2017.

[pilihan-redaksi]
Dominasi sampah yang berasal dari bahan organik di TPA Suwung secara teori sangat berpotensi untuk menghasilkan emisi metana. Gas metana yang tidak dikelola dengan baik dan terlepas ke udara dan mampu mengakibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global.

Berdasarkan analisis para peneliti yang terdiri dari Putu Dian Paramitha Dewi, I Wayan Suarna dan I Wayan Budiarsa Suyasa disebutkan rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA Suwung adalah sebesar 3.551,88 m3/hari yang berasal dari wilayah Kota Denpasar dan sebagian Kabupaten Badung.

Dimana volume sampah yang masuk ke TPA Suwung berdasarkan data yang diperoleh melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar adalah sebesar 1.296.438 m3.

[pilihan-redaksi2]
Para peneliti dari Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Udayana menuliskan komposisi sampah yang ada di TPA Suwung didominasi oleh sampah organik sebesar 78,1%, sedangkan komposisi sampah anorganik sebesar 21,9%. 

Sampah dari komponen bahan organik berupa sisa kebun/taman mendominasi jenis sampah yang masuk ke TPA Suwung sebesar 45,71%.

Sementara sampah sisa makan ada di urutan kedua dengan presentase sebesar 17,71% dan komponen karet  memiliki presentase terendah sebesar 1,48%. Jenis komponen sampah dari bahan anorganik didominasi dari sampah plastik sebesar 19,26% dan komponen terendah dari sampah logam 0,54%. [bbn/ Ecotrophic/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami