search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kesurupan Massal, Mangku Werdi Sebut Ada Sosok Penunggu di Lantai 2 Gedung
Minggu, 16 September 2018, 06:19 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com,Karangasem. Setelah sempat menyisir areal sekolah dan berinteraksi langsung dengan siswa yang kesurupan di SMA Saraswati Selat, Jero Mangku Werdi selain menyarankan untuk dilakukan upacara pembersihan karang, juga mengungkapkan adanya sesosok mahluk tak kasat mata menghuni sudut di lantai dua gedung sekolah yang berada di sisi barat.
 
[pilihan-redaksi]
Sesosok mahluk tak kasat mata itu, menurut penuturan Jero Mangku Werdi, berwujud menyerupai seorang perempuan cantik dan memiliki rambut yang panjang. "Sosok penunggu ini marah, karena areal disana dianggap kotor," ungkap Mangku Wedi.
 
Hanya saja, soal kotor yang dimaksud itu dirinya tidak bisa memastikan, entah karena Gedung yang baru dipelaspas alit saja atau karena ada siswi yang mungkin lagi datang bulan atau ada hal yang lainnya.
 
Selain tentang sosok penunggu itu, Mangku Werdi juga menyoroti areal sekolah tersebut belum stabil secara sekala dan niskala, mungkin sisi sekala-nya sudah baik namun secara niskala dinilai masih perlu dilakukan penyeimbangan.
 
Seperti halnya ketika membangun sebuah bangunan, di Bali umat hindu pada umunya pasti terlebih dahulu melakukan berbagai ritual, sama halnya ketika bangunan sudah rampung sebelum dipergunakan hendaknya dilakukan pamlaspasan sesui dengan bangunan yang dibuat.
 
Tidak sampai disana, dirinya juga menyarankan agar pihak sekolah membuat pagar pembatas untuk memastikan sampai dimana batas sekolah itu, pasalnya di sisi timur tidak ada sama sekali pagar pembatasnya dan pemandangan langsung ke arah sungai kecil dan kuburan.
 
"Untuk pagar tidak harus ditembok sementara cukup memakai kayu turus saja agar ada jelas batas sengker sekolah," saran Mangku Werdi.
 
Sementara itu, Kepala Desa Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra mendapat informasi dari kepala wilayahnya bahwa ada peristiwa kesurupan tersebut langsung datang ke SMA Saraswati untuk melihat seperti apa situasi dan keadaannya.
 
Menurut Gusti Agung Ngurah Putra, SMA Saraswati belakangan ini memang luarbiasa menggeliatnya. Tentu seiring dengan itu pasti akan terjadi gejolak sekala dan niskala terlebih dulu sebelum difungsikan kembali, bangunan yang dulu sempat terbengkalai selama bertahun tahun.
 
Pihaknya juga menyarankan agar sementara batas sekolah dibuatkan pagar sementara dari batang pohon (turus) sehingga jelas sampai dimana batas sekolah ini, selain itu jika memang dari segi penataan bangunan ada yang dianggap kesalahan, menurutnya bagi umat hindu di Bali bisa dinetralkan dengan cara melaksanakan suatu upakara.
 
"Keseimbangan itu sangat penting. Jika di niskale tidak baik maka akan tentu akan terjadi ketidakseimbangan yang berujung terjadi suatu permasalahan, dipastian akan terus terjadi seperti ini jika itu tidak dilakukan," kata Kepala Desa Duda, Gusti Agung Ngurah Putra.
 
Mendapat masukan tersebut, Kepala Sekolah SMA Saraswati Selat, I Nengah Mertayasa mengatakan, pihak sekolah akan melakukan apapun jika memang itu bisa membuat keadaan siswa dan sekolahnya kembali kondusif. 
 
[pilihan-redaksi2]
Terkait pembangunan, Gedung berlantai dua tersebut selesai pembangunannya pada bulan Agustus tahun 2017 lalu, saat itu sudah dilaksanakan upacara melaspas hanya saja baru melaspas alit dan mecaru mance untuk melaspas Ageng belum dilakukan karena saat itu keburu Gunung Agung erupsi.
 
Menyikapi situasi saat ini, pihak sekolah berencana esok hari akan datangkan orangtua siswa kesekolah untuk menberitahukan soal keadaan dan langkah kedepan yang akan dilakukan agar sekolah terutama para siswa bisa kembali kondusif dan fokus belajar. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami