Salah Satu Pengungsi Korban Gempa Sulteng Mengaku Panik dan Masih Trauma
Sabtu, 13 Oktober 2018,
12:23 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com,Badung. Salah satu Korban Gempa Bumi Sulawesi Tengah yang mengungsi di Bali bersama keluarganya, Sinta Dewi Maharani menceritakan saat terjadinya gempa tersebut ia sedang berenang di kolam renang dan semua temannya berlari sedangkan dirnya masih berada di dalam kolam dalam keadaan panik.
[pilihan-redaksi]
"Syukurnya saya bisa mnyelamatkan diri dan pada saat Tsunami saya sudah mengamankan diri di atas bangunan sedangkan rumah tempat tinggal saya luluh lantak, saya dan keluarga hanya bisa berusaha menyelamatkan diri dan berpasrah, saya masih trauma kejadian tersebut dan memutus cerita pengalamannya itu,“ ungkapnya kepada rombongan Wakapolres Badung yang mengunjungi Para Korban Gempa Bumi Sulawesi Tengah yang mengungsi di Banjar Pelambingan Desa Tibubeneng Kuta Utara Badung, Jumat (13/10).
"Syukurnya saya bisa mnyelamatkan diri dan pada saat Tsunami saya sudah mengamankan diri di atas bangunan sedangkan rumah tempat tinggal saya luluh lantak, saya dan keluarga hanya bisa berusaha menyelamatkan diri dan berpasrah, saya masih trauma kejadian tersebut dan memutus cerita pengalamannya itu,“ ungkapnya kepada rombongan Wakapolres Badung yang mengunjungi Para Korban Gempa Bumi Sulawesi Tengah yang mengungsi di Banjar Pelambingan Desa Tibubeneng Kuta Utara Badung, Jumat (13/10).
Dewi Kartika Sari, selaku keluarga yang menampung Korban tersebut mengungkapkan terima Kasih kepada Polres Badung atas perhatiannya. Ia mengaku mereka adalah keluarganya yang tinggal di Jalan Kayumbosi Kabupaten Sigi dan tiba pada hari Minggu (07/10) lalu. Hingga saat ini, ia menyebut mereka masih dalam kondisi trauma terutama ibu dan adik-adiknya.
[pilihan-redaksi2]
"Kami saat ini membutuhkan Trauma Healing untuk mengembalikan kondisi keluarga kami ini,“ terangnya sembari menambahkan jumlah keluarganya yang mengungsi di Bali sebanyak 14 orang dan merupakan satu keluarga besar terdiri dari 6 orang dewasa dan 8 anak anak.
"Kami saat ini membutuhkan Trauma Healing untuk mengembalikan kondisi keluarga kami ini,“ terangnya sembari menambahkan jumlah keluarganya yang mengungsi di Bali sebanyak 14 orang dan merupakan satu keluarga besar terdiri dari 6 orang dewasa dan 8 anak anak.
Semenatara itu, Wakapolres Badung Kompol Sindar Sinaga,S.P pada kesempatan tersebut mengungkapkan semua ini adalah musibah, cobaan dari Tuhan dan harus tabah menjalaninya. Pihaknya akan selalu memantau dan memonitor para pengungsi korban gempa di Sulteng yang berada di Wilayah Hukum Polres Badung.
Pada kesempatan tersebut rombongan Wakapolres Badung menyerahkan bantuan sembako kepada para korban gempa dan Tsunami yang mengungsi tersebut. “Semoga sedikit bantuan dari Polres Badung ini dapat meringankan beban mereka,“ Imbuh Kompol Sindar Sinaga,S.P. (bbn/polresbadung/rob)
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/rls