search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Total Aset Rp 21,5 Triliun, LPD di Bali Perlu Penguatan Lembaga
Kamis, 22 November 2018, 22:45 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Aset Lembaga Perkreditan Desa atau LPD di Bali hingga bulan Oktober 2018 telah mencapai Rp 21,5 triliun. Dengan jumlah aset yang besar, LPD di Bali perlu melakukan penguatan kelembagaan yang didukung sumber daya manusia handal dan sistem pengelolaan berbasis digital.
 
"Hingga bulan Oktober aset LPD di Bali sudah mencapai Rp 21,5 triliun.  Ini perlu ditopang penguatan lembaga, SDM, IT, dalam sisi membina hubungan dengan nasabah,"ujar Nyoman Cendekiawan, Kepala badan Kerjasama (BKS) LPD Bali, di Denpasar (22/11/2018).
 
Menurut Nyoman, saat ini terdapat 1.433 LPD dari total 1.485 Desa Adat di Bali. 1.433 LPD di Bali kini lebih banyak melayani pinjaman untuk masyarakat desa untuk berbagai keperluan.
 
 
"Pinjaman kredit untuk masyarakat total sebesar Rp 14,4 triliun, untuk kredit usaha, mendorong wirausaha di pedesaan. Menjelang hari ulang tahun yang puncaknya pada hari Minggu (25/11/2018) di Gianyar, kita harapkan persatuan LPD di Bali semakin kuat, guna menopang penguatan ekonomi di desa adat. Karena laba LPD selama ini 20 persennya untuk dana pembangunan dan 5 persen untuk dana sosial," ujar Cendikiawan. 
 
Konsultan teknologi informasi LPD Bali, Maman Tirta Rukmana menjelaskan, sebagai konsultan penyedia layanan sistem LPD sejak tahun 2015, pihaknya komitmen LPD di Bali melakukan transformasi menjadi LPD digital. 
 
"Pengelolaan LPD berbasis digital, pelayanan nasabah berbasis digital, bisnis berbasis digital. Jadi semua aspek pengelolaan LPD berbasis IT, layanan nasabah berbasis digital, semua harus bertransformasi, semua layanan berbasis IT, aspek bisnis LPD, transaksi pembayaran e-commerce, perluasan bisnisnya, core sistem, dan lain sebagainya,"jelasnya. 
 
Menurut maman, selama 3 tahun, sudah 500 an LPD di Bali sudah bertransformasi menjadi LPD digital. Sementara sisanya masih dalam proses dan diharap sudah digital dalam waktu dua tahun lagi. 
 
"Belum semua LPD di Bali bisa menjadi LPD digital karena faktor keterbatasan SDM, terbatasnya infratruktur di desa, sarana prasarana, serta "mindset" pengrus LPD yang belum IT,"imbuhnya.
 
Sementara Kepala Lembaga Pemberdayaan LPD Bali, Nyoman Arnaya, mengatakan pihaknya terus melakukan peningkatan sumber daya manusia dengan melakukan pembinaan, pelatihan, dan sertifikasi pengurus LPD mulai tingkat karyawan hingga Ketua LPD.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami