Pasebaya Agung Protes Foto Berita Erupsi Gunung Agung Tidak Sesuai Realita
Senin, 31 Desember 2018,
12:07 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com,Karangasem. Pengurus Pasebaya Agung selaku relawan pemantau aktivitas vulkanik Gunung Agung memprotes foto atau ilustrasi berita di salah satu media online karena tidak sesuai dengan kondisi erupsi yang terjadi bahkan cenderung melebih-lebihkan, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana berpotensi menjadi khawatir.
[pilihan-redaksi]
Pengurus Pasebaya Agung Sekretaris I Wayan Suara Arsana sebelumnya mengklarifikasi kepada perbekel dan relawan di 28 desa yang tergabung di Pasebaya Agung 28 Desa, berita disertai gambar gunung agung yang keluar api seperti dalam foto berita belum dapat dipastikan kebenarannya. Berdasarkan kejadian, kata dia, jika erupsi pukul 04.09 wita pada 30 desember 2018 dari PVMBG benar terjadi terlebih sudah dijelaskan bahwa asap kawah tidak teramati, maka sudah jelas gambar tersebut tidak sesuai dengan realitanya.
Pengurus Pasebaya Agung Sekretaris I Wayan Suara Arsana sebelumnya mengklarifikasi kepada perbekel dan relawan di 28 desa yang tergabung di Pasebaya Agung 28 Desa, berita disertai gambar gunung agung yang keluar api seperti dalam foto berita belum dapat dipastikan kebenarannya. Berdasarkan kejadian, kata dia, jika erupsi pukul 04.09 wita pada 30 desember 2018 dari PVMBG benar terjadi terlebih sudah dijelaskan bahwa asap kawah tidak teramati, maka sudah jelas gambar tersebut tidak sesuai dengan realitanya.
"Mohon sekali lagi masyarakat yang ada di lingkar Gunung Agung 28 desa selalu up date informasi dari Pemerintah,PVMBG, relawan 28 Desa," ujarnya, Minggu (30/12).
Pihaknya sebagai Kepala Desa merasa berat jadinya memberikan edukasi pada warga yang sudah trauma. "Mohon dimengerti kami sebagai kepala desa di radius 6 km," tandasnya.
[pilihan-redaksi2]
Ia juga menghimbau wartawan atau media yang sudah bekerja sama berbagai informasi selama ini untuk memperhatikan hal ini, mengingat warga di kaki gunung agung tidak sama pemahamannya dalam membaca dan menyimak sebuah berita. Artinya dirinya sebagai perbekel harus menyampaikan lagi pada masyarakat agar tidak ada kepanikan dengan ilustrasi tersebut.
Ia juga menghimbau wartawan atau media yang sudah bekerja sama berbagai informasi selama ini untuk memperhatikan hal ini, mengingat warga di kaki gunung agung tidak sama pemahamannya dalam membaca dan menyimak sebuah berita. Artinya dirinya sebagai perbekel harus menyampaikan lagi pada masyarakat agar tidak ada kepanikan dengan ilustrasi tersebut.
"Sekali lagi terimakasih teman-teman media yang sudah berperan aktif memberikan imfo terkait kondisi Gunung Agung dan warga di kaki gunung agung, kami sebagai kepala desa di 28 desa sangat terbantu sekali dengan info dari teman-teman media, namun saya akui tidak semua masyarakat cerdas dalam menyimak sebuah berita. Mohon maaf," ungkapnya. (bbn/rls/rob)
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: bbn/rls