search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gempa Meluluhlantahkan Gedung KPU dan Komisioner KPU Disandera Kelompok Bersenjata
Rabu, 20 Februari 2019, 19:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Gempa meluluhlantahkan gedung KPU dan sesaat kemudian Komisioner KPU juga disandera kelompok bersenjata.
 
[pilihan-redaksi]
Terdapat korban yang mengalami patah kaki dan tangan, luka-luka, dan bahkan tertimbun reruntuhan bangunan. Tim ESR bersama SAR dan unsur lainnya melakukan upaya pertolongan, penyelamatan serta pencarian. Prioritas berikutnya adalah mengamankan kotak suara, dengan melakukan evakuasi ke lokasi lain keluar dari Gedung KPU, Kotak Suara berisi dokumen negara yang penting dalam pesta demokrasi (pemilihan legislatif dan pemilihan presiden). 
 
 
Pergerakan (pemindahan) kotak suara tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan baik Polri maupun TNI yang senantiasa bersinergi. Itulah cuplikan skenario dalam simulasi penanganan konflik masyarakat dan bencana gempa bumi di saat Pileg dan Pilpres 2019. 
 
BPBD Provinsi Bali menjadi garda terdepan dan berada di garis pertama (first Line) dalam upaya penanganan dampak gempa yang menimpa dan meluluh lantahkan Gedung KPU Provinsi Bali. Proses evakuasi korban menjadi prioritas pertama (utama) yang dilakukan oleh Tim ESR (Emergency Service Respons) UPTD Pengendalian Bencana BPBD Provinsi Bali. 
 
Simulasi dilaksanakan Rabu 20 Pebruari 2019 bertempat di Lapangan Ksatrian Praja Raksaka Kepaon Denpasar. Acara ini digelar oleh Komando Daerah Militer (KODAM) IX/Udayana yang merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dengan melibatkan lebih dari 500 orang personil baik dari TNI, POLRI, BPBD, KPU, dan unsur masyarakat.
 
Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin berkesempatan hadir dan menyaksikan langsung Simulasi tersebut, dan juga mengirimkan 1 pleton personil yang terdiri atas Tim ESR dan Tim TRC lengkap dengan ambulance dan tenaga medisnya. 
 
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, selesai memberikan salam Komando bersama Kalaksa BPBD Provinsi Bali memberikan penjelasan, "simulasi ini dilakukan dengan memotret kondisi riil yang terjadi di lapangan saat perhelatan pesta demokrasi mengatakan pihaknya menggandeng semua unsur termasuk BPBD Bali karena ada skenario gempa bumi, dan BPBD berperan dalam kondisi itu.
 
[pilihan-redaksi2]
"Lebih lanjut Benny yang Jenderal bintang dua itu menjelaskan bahwa simulasi ini disaksikan oleh Perwira di Jajaran Kodam IX/Udayana baik dari Bali, NTB, dan NTT. "ini standar yang mereka harus lakukan jika berhadap dengan kondisi konflik atau ada bencana di wilayah masing-masing" tegas Benny. 
 
 
Made Rentin Kalaksa BPBD Prov Bali yang baru dilantik mengomandani BPBD Bali menjelaskan bahwa semua komponen bersinergi dalam upaya pengamanan dan mendukung pemilu ini berjalan lancar. BPBD berada pada ranah penanganan korban bencana mulai dari pertolongan pertama oleh Tim ESR dan lanjut melakukan kaji cepat oleh Tim Reaksi Cepat (TRC).
 
Simulasi dilakukan dalam upaya antisipasi kemungkinan terjelek pada saat sebelum dan pada hari H pencoblosan. "Dengan bersinergi kita selalu siap mengantisipasi kemungkinan terjelek, yang mengancam jalannya pesta demokrasi" pungkas Rentin. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami