search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SDM Sektor Pariwisata di Bali Terkendala Belum Fasih Berbahasa Asing dan Kurang Percaya Diri
Kamis, 28 Maret 2019, 12:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di sektor pariwisata di Bali masih terkendala dua hal yakni belum fasihnya berbahasa asing dan kurangnya percaya diri.
 
[pilihan-redaksi]
Menurut Salah satu akademisi pariwisata Bali, Dewa Gde Ngurah Byomantara, yang merupakan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, terkait bahasa memang kita memaklumi bahasa inggris sebagai bahasa asing memang bisa dimaklumi. Meski demikian, dalam persaingan global dewasa ini, SDM di Bali yang ingin berkecimpung di sektor pariwisata, mau tidak mau harus memiliki kemampuan berbahasa asing minimal bahasa inggris.
 
"Kita ketahui bersama, bahasa inggris ini merupakan modal bahasa yang wajib dimiliki. Apalagi, jika bisa melanjutkan untuk menguasai berbagai bahasa asing lainnya, selain bahasa inggris. Ya, tentunya akan sangat bagus sekali," ucapnya, Rabu (27/3) di Badung.
 
Ia melanjutkan hal lainnya yang menjadi kendala adalah nasehat lama yang melekat dalam benak sebagian besar orang, "De ngaden awak bise, depang anake ngadain" atau diterjemahkan, jangan merasa diri bisa, biar orang lain yang memberi nama dirimu dari segi kemampuan.
 
[pilihan-redaksi2]
"Tentu sangat perlu harus didorong agar SDM di Bali, tetap mau tampil. Ini sangat penting, karena melihat persaingan semakin ketat saat ini," ujarnya.
 
Meski demikian, jika dilihat di tingkat Asean, SDM Bali saat ini juga telah cukup percaya diri bersaing terutama di bidang Pariwisata. Maka dari itu, harus terus digemakan dan diingatkan kepada generasi muda, atau SDM di Bali untuk dapat meningkatkan kemampuan diri, serta dari segi profesionalisme yang juga mesti diperhatikan, salah satunya melalui uji kompetensi. 
 
"Ini perlu terus didorong salah satunya, melalui uji kompetensi yang nantinya tentu akan menjadi perhatian di tingkat nasional maupun ditingkat internasional," pungkasnya. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami