Paon Bukan Sekadar Tempat Memasak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com, Tabanan. Paon secara budaya Bali bukan sekadar tempat memasak. Hal ini yang menyebabkan paon tidak sama dengan dapur, walaupun secara fisik bentuknya sama.
[pilihan-redaksi]
"Paon secara fisolofis adalah bagian dari panca raksa yang merupakan lima pembagian wilayah atau karang yang berfungsi sebagai penjaga kata pemerhati budaya Bali I Made Nurbawa ketika dikonfirmasi di Tabanan pada Senin (15/4) malam.
Menurut Nurbawa, dalam tatanan Asta Bumi letak paon dalam struktur rumah (umah) Bali berada di Barat Daya atau Kelod Kauh yang memiliki fungsi penjaga atau perlindungan yang disebut Durga Raksa. Jika posisi dapur sudah benar maka empat posisi penjaga lainnya bisa ditentukan dalam sebuah pekarangan. Jadi posisi dapur adalah patokan untuk penataan ruang.
[pilihan-redaksi2]
Jika posisi dapur sudah sesuai dengan tatanan Asta Bumi (Panca Raksa), maka posisi yang lain juga mengikuti. Misalnya merajan ada di Timur Laut atau Kaja Kangin yang disebut Sri Raksa, posisi penunggun karang ada di Barat Laut yang disebut Kala Raksa, dengan demikian posisi pintu masuk atau pemesunan akan menyesuaikan termasuk letak pelinggih Siwa Reka ditengah pekarangan sebagai simbul catus pata, kekuatan dewa rambut sedana dan manifestasi tuhan lainnya.
Pria satu putri ini menegaskan secara fisik paon dan dapur terlihat sama. Namun filosofi dan kelengkapan yang ada di dalamnya sangat jelas berbeda. "Secara sekala niskala Paon bukan sekedar tempat memasak tetapi tempat suci " ujar mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Bali tersebut.
Nurbawa menambakan, memaknai paon bukan sekadar bangunan saja, tetapi juga menyangkut spirit, tata letak, kelengkapan dan fungsinya. Paon dalam umah Bali tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian yang terintegrasi dengan bangunan lainnya, semuanya bertujuan untuk menjaga keseimbangan skala dan niskala. [bbn/Mul]
Reporter: bbn/mul