search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Terseret Arus Bapak dan Anak, Tim SAR Baru Temukan Satu Jenazah Mengambang
Jumat, 3 Mei 2019, 22:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Seorang korban terseret arus di Pantai Petangahan, Banjar Surabrata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, I Made Mei Artana, 12 tahun, akhirnya ditemukan pada Jumat, (3/5). 
 
[pilihan-redaksi]
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal tak jauh dari lokasi kejadian atau sekitar 100 meter arah timur. Sementara sang ayah Made Gunarta, 40, masih dalam proses pencarian. 
  
Kondisi jenazah saat ditemukan sudah kaku. Made Mei Artana ditemukan mengambang dengan celana warna merah corak hitam. Terlihat pula di beberapa bagian tubuhnya telah mengelupas. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Selemadeg Barat untuk dilakukan pemeriksaan luar. 
 
Koordinator Tim Rescue Basarnas Bali Wiku Bayuworo menjelaskan, setelah dilakukan penyisiran menggunakan satu perahu karet, sekitar pukul 12.35 Wita satu orang korban atas nama I Made Mei Artana ditemukan sudah meninggal. 
 
"Korban ditemukan dalam keadaan mengambang, sementara satu korban lagi belum ditemukan masih proses pencarian," katanya.  
 
Pencarian korban tenggelam melibatkan Pol Air Polres Tabanan, Shabara Polda Bali, TNI AL, RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Selemadeg, dan BPBD Tabanan mulai dilakukan pada Kamis (2/5) malam sekitar pukul 19.00 Wita saat pihaknya mendapatkan laporan. 
 
[pilihan-redaksi2]
Pencarian pada malam hari fokuskan pada penyisiran di bibir pantai. Sebanyak 12 anggota Basarnas Bali menginap di lokasi atau bermalam di luar Villa Taksu yang ada di pesisir Pantai Petangahan.
 
Diakuinya proses pencarian korban terseret arus terkendala ombak di Pantai Petangahan yang sangat besar. Tinggi gelombang kisaran 2,5 meter cukup sulit untuk melakukan pencarian ke tengah laut. 
 
"Tetapi kami tetap berusaha, selalu cari celah agar bisa menerobos ke dalam. Dan untuk satu korban lagi kami akan berusaha semaksimal mungkin melakukan pencarian," ujarnya. (bbn/tab/rob)

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami