search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelantun Puja Trisandya Itu Kini Telah Berpulang
Rabu, 29 Mei 2019, 14:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sebagai umat hindu sudah pasti sering mendengar kumandang Puja Trisandya di Radio dan TV bukan?  Suara khas yang sangat berkharisma akan selalu terngiang di telinga saat mendengar kumandang Puja Trisandya. Namun tahukah siapa pemilik suara nan indah itu?
 
[pilihan-redaksi]
Dikutip dari sumber Sejarah Bali, beliau adalah Ida Bagus Gde Diksa yang kini setelah Mediksa beliau diberi gelar Ida Pedanda Gde Made Putra Tembau dari Griya Kulon, Desa Aan, Banjarangkan, Klungkung pada tahun 1971. Saat beliau berumur 26 tahun dimana pertama kalinya suaranya diperdengarkan ke publik sebagai pelantun Puja Trisandya di TVRI dan RRI. 
 
Menunjuk beliau sebagai pelantun Puja Trisandya  bukan tanpa alasan, beliau adalah lulusan Pendidikan Guru Agama Hindu  Negeri di PGAH Dwijendra Denpasar tamat dengan Ijasah tertanggal 10 Juli 1965.
 
Beliau sering mendapat penghargaan di bidang seni, baik seni Drama dan Seni Kekawin, karena keahlian beliau di bidang kekawin dan kidung  beliau sering dilibatkan menjadi juri dalam perlombaan kekawin dan kidung. Beliau juga pernah mengabdi sebagai guru di SDN 1 AKAH, Klungkung  pada tahun 1992. 
 
[pilihan-redaksi2]
Kini Puja Trisandya tidak hanya dikumandangkan di stasiun lokal saja (BaliTV, TVRI, Dewata Tv) namun sudah disiarkan di seluruh TV Nasional yg siaran di Bali. Meskipun pernah mendapat protes karena ketidakseragaman atau memiliki format yang berbeda di masing-masing stasiun yang bisa menyebabkan perbedaan arti. 
 
Pada tahun 2015 atas arahan PHDI dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) kembali meminta Ida Bagus Gede Diksa untuk menjadi pelantun Puja Trisandya dan menjadi acuan untuk penayangan di berbagai stasiun TV dan Radio.
 
Setelah berjuang melawan penyakit infeksi saluran kencing yang dialaminya, sulinggih ini meninggal (lebar) pada Selasa (28/5) malam pukul 19.00 Wita usai mendapat perawatan intensif di ICU RS Balimed, Jalan Mahendradatta Denpasar. Ida Pedanda Gde Made Tembau 'lebar' meninggalkan satu istri, dua anak, serta satu cucu. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami