search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Beredarnya HP di Indonesia Lebihi Jumlah Penduduk, Peluang Besar Tersebarnya Hoax
Sabtu, 8 Juni 2019, 19:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Denpasar. Sekjen KemKominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan kekuatan bangsa adalah persatuan. Menurut survei yang telah dilakukan, pengguna internet di Indonesia terbanyak adalah generasi millennial yang mencapai 56%. 
 
[pilihan-redaksi]
“Bahkan jumlah handphone yang beredar di Indonesia sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia, sehingga memang ini menjadi peluang besar tersebarnya hoax jika masyarakat tidak cerdas,” ungkapnya saat Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama RRI Denpasar menyelenggarakan Dialog Publik yang bertajuk “Merawat Kebhinekaan Melawan Hoax” yang diselenggarakan di Swiss-Bel Hotel, Kuta, Sabtu (8/6). 
 
Dialog ini dimaksudkan karena maraknya informasi hoax khususnya di sosial media saat ini bahkan sudah menjadi masalah Nasional yang dapat mengakibatkan lunturnya persatuan dan kesatuan NKRI. Guna memahami informasi hoax, cara menangkal hoax, dan cerdas berteknologi. 
 
Lebih lanjut disampaikan bahwa, banyaknya group WhatsApp juga mempercepat pergerakan informasi, dan ini menjadi tantangan karena hoax sangat berbahaya.
 
Acara ini dibuka oleh  Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, mewakili Walikota Denpasar dan menghadirkan 3 pembicara diantaranya Sejen Kominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti, Ketua FKUB Indonesia dan Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, dan Rizza Kamajaya.
 
Sementara dalam sambutannya, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara mengajak seluruh masyarakat untuk cerdas dan bijak dalam menggunakan sosial media. Menurutnya, merawat kebhinekaan dapat dilakukan dengan memperkuat penanaman pendidikan karakter dan bingkai budaya, artinya ada aturan-aturan dan etika yang harus kita jaga sebagai bingkai penyebarluasan informasi. 
 
[pilihn-redaksi2]
Menurutnya, fenomena pemicu hoax juga karena karakter masyarakat yang cenderung menyalahkan orang lain, sehingga muncul beragam persepsi publik yang dapat memicu hoax. “Acara seperti ini sangat baik dilaksanakan, karena mampu menjadi wadah diskusi dan komunikasi yang positif,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Ketua LPP RRI Denpasar, Sophia Endang Widowati mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran semua pihak dalam acara ini dan berharap acara ini mampu memberikan manfaat untuk lebih waspada dalam menerima informasi, dan cerdas menanggapi informasi yang belum tentu kebenarannya.  
 
“Tentu kemajuan teknologi mempuanyai 2 mata pisau yang harus lebih cerdas kita manfaatkan, agar teknologi khususnya media sosial mampu merawat kebhinekaan, bukan justru memecah persatuan bangsa,” ungkapnya. (bbn/humasdenpasar/rob)

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami