search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Film "No Mercy" Garapan Polresta Denpasar Tumbuhkan Kepercayaan Dunia
Rabu, 11 September 2019, 22:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Satuan Reskrim Polresta Denpasar membuat terobosan baru dengan menggarap sebuah film layar lebar berjudul “No Mercy”. 
 
[pilihan-redaksi]
Film action yang menceritakan tentang kejahatan lintas negara ini diangkat dari kisah nyata aksi perampokan bersenjata oleh komplotan warganegara Rusia di Ayana Resort and Spa Bali, Agustus 2017 lalu. 
 
Film layar lebar “No Mercy” yang di sutradarai oleh Muhammad Yusuf ini diproduksi sejak 3 bulan lalu, melibatkan sosok figur Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan, Kapolresta Denpasar dan Kapolda Bali. Selain itu, Film berdurasi 90 menit ini menitik-beratkan pada keamanan Bali yang hampir diporak-porandakan komplotan penjahat asal Rusia. 
 
Para penjahat yang juga merupakan DPO kasus perampokan di Negara Ukraina itu melakukan aksi perampokan di Ayana Resort and Spa Bali Agustus 2017 lalu. Kasus penyerangan dan perampokan senjata laras panjang SS1 Anggota Brimob Polda Bali itu sempat menyita perhatian publik, sehingga Tim Satreskrim Polresta Denpasar turun tangan, bekerja keras menangkap para pelaku. Film ini juga menceritakan adanya kerjasama dengan kepolisian Rusia dan Polda Bali dalam pengungkapan kasus tersebut. 
 
[pilihan-redaksi2]
Suksesnya film layar lebar “No Mercy”, mendapat apresiasi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat menerima audensi Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan di ruangan kerjanya. Rabu, (11/9/2019). 
 
Cok Ace mengucapkan selamat atas keberhasilan Satreskrim Polresta Denpasar dan Polda Bali dalam mengungkap kasus perampokan yang kini masuk agenda persidangan tersebut. 
 
“Berbagai kasus kejahatan yang dilakukan di Bali membuat wisatawan takut untuk berkunjung di pulau seribu pura ini. Sehingga untuk ke depan perlu adanya promosi intensif oleh berbagai pihak, termasuk Kepolisian, TNI, Pecalang, Pebisnis pariwisata bahkan masyarakat sipil dalam menumbuhkan kepercayaan dunia untuk Bali,” ujar Cok Ace. (bbn/spy/rob)

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami