search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengembangan BPD Melalui Pasar Modal Tetap Jaga Risiko Kredit
Kamis, 3 Oktober 2019, 15:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Kuta. Bank pembangunan daerah (BPD) sebagai salah satu motor utama penggerak ekonomi daerah diyakini memiliki potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aset dan penguatan struktur permodalan yang salah satunya melalui pendanaan dari sektor pasar modal. 

[pilihan-redaksi]
Namun demikian, peningkatan volume dan kompleksitas bisnis harus diimbangi dengan penguatan pengelolaan risiko kredit secara efektif, efisien dan terukur melalui pemanfaatan credit scoring. Hal tersebut mengemuka dalam Seminar Nasional 2019 yang bertajuk “Potensi Pertumbuhan Usaha Bank Pembangunan daerah (BPD) melalui Pasar Modal dan Manajemen Risiko Kredit berbasis Credit Scoring”. 

Acara tersebut digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan, PEFINDO Biro Kredit, Bursa Efek Indonesia dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) di Bali 3 Oktober 2019 yang dihadiri BPD anggota ASBANDA se Indonesia.

“Kami menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang seperti regulator, bursa efek, asosiasi dan pelaku usaha keuangan digital untuk bisa memberikan update perkembangan terkini secara lengkap disamping kesempatan saling bertukar informasi terkait potensi pengembangan usaha BPD melalui pasar modal dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking guna menjaga risiko kredit dan NPL, sekaligus menggali peluang perluasan usaha di sektor UKM,” papar Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit di sela-sela acara seminar yang dipadati undangan yang hadir.

Lebih jauh Abimanyu menambahkan bahwa dengan posisi strategisnya pada sistem ekonomi daerah, BPD diyakini mampu memacu pertumbuhan melalui modernisasi proses dalam rangka peningkatan efisiensi dan kualitas layanan terlebih di era transformasi digital seperti saat ini. 

“Analisa kredit dengan memanfaatkan laporan perkreditan dan credit score akan meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan kredit serta menjaga kualitas aset kredit terlebih ditengah era transformasi digital layanan keuangan saat ini melalui pemanfaatan teknologi dan data,” ujarnya.

[pilihan-redaksi2]
Pertumbuhan ekonomi kedepan memberi peluang bagi sistem laporan perkreditan untuk lebih berperan dalam memenuhi kebutuhan industri dan jangkauan penggunanya. Era ekonomi digital yang disruptif mau tidak mau harus diantisipasi oleh lembaga jasa keuangan dengan memanfaatkan kemampuan dan kekayaan data agar keputusan dapat diambil secara cermat tanpa keraguan.

Pemanfaatan data secara optimal akan memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan bisnis guna mempercepat pertumbuhan usaha. ”Sebagai penyedia laporan informasi perkreditan, kami mendorong kalangan BPD untuk mamanfaatkan informasi perkreditan secara optimal guna menjaga kualitas kredit pada tingkat yang diinginkan, mengurangi NPL serta membuka peluang bisnis yang belum sepenuhnya tergarap” demikian pungkas Abimanyu. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami