search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Boros Penggunaan Air, Sektor Perhotelan Perparah Krisis Air Bersih di Bali
Jumat, 18 Oktober 2019, 13:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Wahana Lingkungan Hidup (Wahli) Bali menuding borosnya penggunaan air oleh sektor perhotelan di Bali telah memperparah krisis air bersih di Bali. 

[pilihan-redaksi]
Tudingan tersebut disampaikan Direktur Walhi Bali I Made Juli Untung Pratama saat diskusi tentang air di Denpasar pada Kamis (17/10) malam.

Juli mencontohkan hotel di kawasan BTDC Nusa Dua rata-rata menggunakan air mencapai 1.300-3.000 meter kubik per hotel dalam satu hari. Dimana penggunaan air untuk satu kamar mencapai 1 meter kubik per hari. 

“satu meter kubik per kamar per hari itu setara dengan penggunaan satu KK, bapak, ibu, dua anak dan itu sudah paling boros” ungkap Juli.

Juli merekomendasikan kepada pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Kota di Bali untuk melakukan moratorium pemberian ijin pembangunan hotel ataupun penambahan kamar hotel. Mengingat jika tetap dibiarkan akan semakin memperparah krisis air bersih di Bali.

Menurut Juli, krisis air bersih di Bali pada dasarnya sudah terjadi sejak tahun 1995 dan diperkirakan akan semakin parah di tahun 2020. 

“Data tahun 1995 dari Kementerian Lingkungan Hidup di tahun 1995 Bali sudah mengalami defisit air 1,5 miliar meter kubik, lalu pada tahun 2000 mengalami defisit 7,5 miliar meter kubik pertahun dan diprediksi 2015 itu 27 miliar meter kubik per tahun. Pada 2020 bisa dua kali lipat karena akomodasi pariwisata terus bertambah” papar Juli.

Juli menambahkan indikator sederhana yang dapat dilihat sebagai bukti terjadinya krisis air bersih di Bali yaitu penurunan kualitas air karena intrusi air laut. Juli menyebutkan di daerah Sanur dan Sesetan air tanah sudah payau.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami