search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Grup APBD 2019 Telurkan Mini Album, Orang Tua: Edukasi Bahasa Bali Sejak Dini
Jumat, 25 Oktober 2019, 16:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Karya mini Album lagu pop bali anak yang dinyanyikan grup Alit Pewaris Bali Dwipa (APBD) 2019 diharapkan menjadi wahana edukasi anak-anak agar mereka mengenal bahasa Bali sejak dini. 

Pelatih vokal APBD, Gus Saka menjelaskan bahwa karya ini memang berangkat dari keresahan orang tua apabila anaknya tidak mengenal bahasa daerah Bali. Selain menerapkan bahasa Bali dalam judul, lirik-lirik lagu di dalamnya juga menggunakan bahasa lokal Bali, termasuk busana dalam video musik. 

"Orang tua sangat mendukung, anak-anaknya juga memang atas kemauan mereka, jadi sudah punya tujuan yang sama," ujarnya saat jumpa pers Kamis (24/10) di Dalung, Badung, yang turut dihadiri para penyanyi dan orang tua.

Salah satu orang tua grup APBD dr. Made Tangkas mengatakan bahwa dalam setiap judul dan lirik merupakan pesan luhur yang ingin ditanamkan kepada anak-anak APBD 2019. Sebab, menurutnya apabila sebuah pesan disampaikan dengan cara yang menarik dan disukai anak, maka pesan tersebut akan dapat diterima dan menjadi kebiasaan anak. 

Selain membentuk karakter, penyaluran hobi menyanyi ini juga berdampak pada prestasi dan minat belajar anak di sekolah. 

"Kalau kami sebagai orang tua yang memberi tahu, tentu pesannya akan lewat begitu saja," ujarnya ayah dari Kesawa ini.

Hal senada juga diungkap Agung Jambe, ayah dari Gung Mas Pemayun. Kata dia, menyalurkan anaknya pada hobi bernyanyi juga berdampak keluarga menjadi harmonis dan membentuk lingkungan menjadi positif. Bahkan, bernyanyi juga menjadi kebiasaan keluarga pada waktu-waktu senggang. 

"Kadang kalau dia (anaknya) pulang sekolah, pasti nyanyi dulu. Saudara yang lain juga ikut nyanyi. Otomatis lingkungan jadi harmonis, sekaligus merangsang lingkungan untuk menyalurkan hobi-hobi positif," terangnya. 

Para orang tua mengaku setuju, bahwa merawat anak-anak dengan mendukung hobi mereka yang positif merupakan cara mendidik yang tepat. Melalui hobi yang mereka suka, akan membentuk karakter yang jujur dan ikhlas, sehingga anak akan merasa menjadi dirinya sendiri. 

"Kita tidak bisa pungkiri, karya itu adalah seni, seni tanpa kejujuran dan ikhlas akan hambar. Maka, melalui hobi ini, mereka sekaligus terbentuk jujur dan ikhlas," pungkas dr. Tangkas. 

Terkait hal ini, edukasi dan semangat belajar tentang bahasa Bali itu juga akan diterapkan pada peluncuran album APBD 2019 tepat pada Hari Pahlawan 10 November. Peluncuran ini akan dikemas dengan lomba menyanyi dengan total hadiah Rp. 2,5 juta yang akan berlangsung di UC Silver, Gianyar. Edukasi tentang kearifan lokal Bali seperti bahasa merupakan satu di antara banyak manfaat yang didapat anak ketika minatnya tersalurkan.

Grup penyanyi anak Alit Pewaris Bali Dwipa (APBD) 2019 merupakan wajah baru dari tahun 2018. Dimana sebelumnya hanya melibatkan hanya lima anak, sedangkan pada tahun 2019 grup ini melibatkan enam penyanyi berbakat yang tak asing lagi di kancah lagu Bali anak-anak. 

Mereka adalah Mirah Dhivya dengan lagu "Swadarmaning I Bapa"; Kesawa dengan lagu "Topeng Sidakarya"; Surya Gory "Ajahan Dharma"; Gung Mas Pemayun dengan lagu "Bakti Ring Guru"; Luna Archa dengan lagu "Angayubagia" dan Purnalaksmi dengan lagu "Ijek Masekolah".


 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami