search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Arya Wedakarna Didesak Minta Maaf kepada Sulinggih Soroh Tertentu
Rabu, 8 Januari 2020, 16:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ida Bagus K. Susena, selaku Soroh Hindunesia mendesak kepada Arya Wedakarna untuk memelihara persatuan Hindu Bali dan berpegang pada etika dan penghormatan kepada sulinggih hindu di Bali.

Dikatakan mencermati gerakan Arya Wedakarna beberapa waktu belakangan ini dengan publikasi video yang viral di berbagai media sosial, Susena melihat Wedakarna sudah tidak pada kendali emosi dan intelektual yang pada porsi yang harusnya melekat sesuai jabatannya.

Terutama yang berkaitan dengan pernyataannya yang bisa menimbulkan perpecahan di internal Hindu Bali yang sudah digerogoti dari berbagai sisi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau dan menyarankan agar Wedakarna segera interospeksi diri untuk:

  1. Tidak mencampur adukkan perjuangan politik anda dengan Hindu, terutama Hindu Bali. 
  2. Mengurangi ego bahwa seolah-olah anda ahli agama dan kuasa dengan jabatannya untuk mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan Hindu   Bali. Padahal dirinya bukan ahli agama dan membangun emosi pendengar yang kadar pemahaman agamanya kurang menjadi terbuai dan hanyut dalam "pembelaan kaum marjinal versinya". 
  3. Menjaga etika dan sopan santun dalam menyampaikan Dharma Wacana agar tak menjadi Adharma Wacana.
  4. Menghormati eksistensi sulinggih dari soroh manapun tanpa melakukan fitnah dan menebar kebencian antar satu dengan yang lainnya.
  5. Belajar lagi memahami konsep Hindu Bali dengan sastra bukan dengan emosi sehingga anda berbicara sesuai kapasitas sebagai intelektual yang disegani.
  6. Menghentikan penyebaran kebencian yang bernuansa SARA, Rasisme dan pengelompokan golongan dalam setiap pidato anda. Hanya untuk dapat dukungan dan simpati.
  7. Segera meminta maaf kepada kelompok sulinggih dan soroh tertentu yang telah dijadikan obyek kebencian dalam setiap pidato dan wacana dan disampaikan lewat media yang selama ini anda gunakan juga untuk propaganda anda.
  8. Membangun semangat kebersamaan dan kerjasama dengan semua komponen untuk memperjuangkan Hindu baik di Bali maupun luar Bali secara murni dan konsekuen. 
  9. Menghentikan feodalisasi diri dengan menjadikan diri anda Raja dan mencari status Ksatria, karena Arya Wedakarna terkenal anti feodalisme dan kasta. Karena dengan tetap menganggap diri seperti itu, maka tak ubahnya sebagai maling teriak maling.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami