Siswa Kelas 4 SD di Denpasar Buat Aplikasi Bela Negara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sebagai negara yang menganut falsafah Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyannya, putra putri Indonesia bangga dan berjuang untuk melestarikan nilai kebangsaan yang telah ada dan disepakati oleh segenap warga bangsa sejak negeri ini diproklamasikan.
[pilihan-redaksi]
Siswa siswi Tunas Daud Denpasar diajarkan untuk menyadari pentingnya nilai bela negara sebagai generasi penerus bangsa, sehingga pada event Tunas Daud Learning Innovation Festival 2020, diantara banyak karya inovatif, siswa kelas 4 SD Tunas Daud membuat aplikasi SIBELRA sebagai sarana edukasi antar teman sebaya mereka untuk menumbuhkan sikap nasionalisme, pengetahuan kekayaan budaya dan alam negeri Indonesia.
Stanley, salah satu siswa kelas 4 SD Tunas Daud yang ikut mengembangkan aplikasi ini mengungkapkan aplikasi ini dibuat bersama, supaya siswa belajar tentang Indonesia yang kaya baik budaya dan alamnya.
"Pengembangan aplikasi ini dilakukan bareng bareng, melibatkan siswa satu kelas dengan di bina oleh wali kelas dan guru pendamping," ujarnya.
Wawan, Wali Kelas mereka mengatakan idenya murni dari mereka, termasuk menggambar kontennya, guru hanya memberi arahan dan sedikit saja, sebagai bagian proses lingkaran pembelajaran di kelas.
Proses Lingkaran pembelajaran di kelas tersebut merupakan kebijakan sekolah Tunas Daud dalam strategi menumbuhkan nilai inovatif dan enterpreneurship pada anak anak didik, juga kepada guru guru di sekolah.
Dalam kaitan Pembelajaran Inovatif tersebut, Sari E.N, S.Si.,M.Si kepala sekolah SD Tunas Daud menjelaskan, sebagai hasil proses pembelajaran maka dibuatlah even khusus setiap tahun dimana hasil inovasi, baik produk atau jasa itu di tampilkan kepada umum dengan mengundang orang tua murid dan pemangku kepentingan untuk menyaksikan inovasi hasil pembelajaran tersebut.
Ada hal unik setiap tahunnya, tahun ini pada TDLIF ke 12, ada siswa siswi yang membuat sedotan bambu yang alami dan higienis, dan juga Aplikasi SIBELRA, sebagai sarana edukasi bela negara.
Reporter: bbn/rls