search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terbaik Se-Indonesia, Penanganan Covid-19 di Bali Dibahas di Rapat Kabinet Presiden
Sabtu, 9 Mei 2020, 21:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri dan secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 kepada para pemuka agama dan penglingsir Desa Adat Kedonganan, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, pada Sabtu (9/5) siang.

 

[pilihan-redaksi]
Dalam penyerahan bantuan yang merupakan bantuan tahap kedua tersebut, nampak pula Ny Putri Suastini Koster, Wakil Bupati Badung Wayan Suiasa, Camat Kuta, prajuru serta tokoh masyarakat Desa Kedonganan. Posisi Bali sekarang terkait penanganan Covid-19, 65 persen pasien positif sudah sembuh dan merupakan persentase tertinggi di Indonesia. Tertinggi secara nasional, di mana dalam persentase nasional saja 16 persen yang dicatatkan sembuh, bahkan di seluruh dunia total angka persentase kesembuhannya 33 persen. Bali jauh lebih tinggi.

 

Penanganan Covid-19 di Bali bahkan sampai dibawa ke rapat kabinet oleh Presiden dan disebutkan bahwa penanganan Covid-19 di Bali terbaik di Indonesia. Sudah dilakukan evaluasi dan sudah pula dihitung di pusat, Bali diharapkan menjadi provinsi pertama yang bebas Covid-19. Sebanyak 101 orang pasien positif kini dirawat intensif dari total 300 kasus positif. Sehingga Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi pasien yang meninggal. 


"Kemajuan yang kita capai sebenarnya sudah luar biasa, namun kita tetap harus disiplin. Saya ingin mempercepat penanganan Covid-19 ini, karena itu semua lini kita perketat. Para PMI/ABK yang akan masuk ke Bali juga sekarang langsung diuji SWAB," ujarnya.


Koster mengatakan perkembangan Covid-19 di Bali terus dipantau hari per hari, detik per detiknya di seluruh Bali. Pihaknya belajar bagaimana mengelola dan menangani ini dengan baik.

"Hitungan kita, mudah-mudahan awal Juni mendatang pandemik Covid-19 ini di Bali bisa berakhir," sebutnya. 


Semenjak Covid-19 ini muncul di Bali, pertama ada satu orang positif (10 Maret 2020, red) dan pada hari itu juga saya bersama Wakil Gubernur dan Sekda memutuskan untuk memberikan status siaga darurat untuk Bali. Saat itu juga langsung dibentuk Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanganan Covid-19 Bali. Bahkan saat itu pemerintah pusat belum menentukan dan menyatakan Indonesia dalam status siaga darurat. Bali yang pertama kali menyatakan diri dalam status siaga meskipun baru satu orang yang positif saat itu.

Status tersebut diberlakukan ke seluruh Bali sehingga kita bisa menahan penambahan pasien yang positif tersebut. Tanggal 16 Maret 2020, pihaknya juga membentuk Satgas 

Gotong Royong se-provinsi Bali lewat surat keputusan bersama Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat serta PHDI. Lagi-lagi ini yang pertama di Indonesia. Barulah tanggal 29 Maret Pemerintah Pusat membentuk Gugus Tugas Nasional dan nama Satgas Provinsi yang lebih dahulu terbentuk menyesuaikan namanya menjadi Gugus Tugas Provinsi percepatan Penanganan Covid-19.
13. 


"Seterusnya, saya terus mengeluarkan kebijakan dan instruksi yang anatra lain mengimbau untuk masyarakat bekerja dari rumah, melaksanakan protokol kesehatan, hingga menghindari kerumunan banyak orang," katanya.

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami