search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kolaborasi Bali Menghadapi Pandemi
Minggu, 10 Mei 2020, 14:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bagi tim Putih Hijau, pandemi ini begitu pedih, membuat linglung. Namun, sama seperti manusia lain yang masih bernapas dan merajut asa, pandemi ini tidak berhasil menenggelamkan. Tim ini membuat sejumlah event dari puluhan seniman dan dokter yang turut serta.

 

[pilihan-redaksi]
Konser dan diskusi daring #JauhdiMataDekatdiHati sudah memasuki minggu keenam. Jika pandemi lebih panjang maka usia gerakan ini pun lebih panjang. Pekan ketiga dimulai dengan penampilan duo Soul and Kith selama satu jam. Penampilan yang akrab dan hangat.

 

Dilanjutkan puisi dalam lantunan musikalisasi bersama Reda Gaudiamo. Penampilan selama dua jam yang memukau dan menawar rindu juga menentramkan hati. Salah satu dokter saraf dari Satgas Covid-19 Denpasar dari bagian Perhimpunan Dokter Saraf Seluruh Indonesia (Perdossi) Denpasar yakni dr. Gusti Martin, Sp.S. juga mengisi dengan diskusi secara jarak jauh. 

 

“Pada minggu ini, kami juga mendapat banyak ajakan untuk berkolaborasi. Ini sungguh kabar yang menyenangkan, karena tujuan awal kami adalah mengajak semua bersolidaritas dan menabung harapan,” ujar Rini Siallagan, salah satu dokter yang merintis gerakan ini.

 

Tim Balebengong juga mengadakan #MusikBersuara dengan menampilkan live dua DJ yakni @mistral85 dan @mairakilla juga @artivak_. Tim ini juga berkolaborasi dengan Dialog Dini Hari (DDH), band folks dari Bali yang telah dikenal di seantero nusantara. DDH meluncurkan sebuah single bertajuk Kulminasi II. Dalam peluncuran secara daring tersebut, band ini mengajak setiap penggemar berdonasi melalui tim Putih Hijau. Bahkan band ini menjual kaos merchandise khusus untuk single ini yang 50 persen keuntungannya akan didonasikan juga.

 

Pun, kolaborasi yang tak kalah keren juga kami lakukan adalah dengan diskusi Bincang Sastra di Udara dengan Juli Sastrawan & Wahyu Heriyadi, dimana setiap penonton diajak untuk berdonasi melalui tim Putih Hijau. Ada juga Thebaliflorist Sanur, di mana florist tersebut turut serta dengan mendonasikan sebuah surat kaligrafi bertuliskan ucapan terima kasih kami dan para donatur kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang di garda terdepan.

 

Adapun total donasi hingga Minggu sore, 19 April 2020 pukul 18.00 Wita adalah Rp 60,396,947. Sementara pengeluaran sebanyak Rp 57,980,000 digunakan untuk membeli sejumlah perlengkapan APD, biaya kirim, dan lainnya. Detail rincian pengeluaran dilaporkan di media jurnalisme warga Balebengong.id tiap pekan. 

 

Beberapa donasi telah dikirimkan ke RSUP Sanglah, RSUD Wangaya dan Tim IGD RSUD Bangli, RSUD Sanjiwani, dan sejumlah Puskesmas di Sulawesi dan Kalimantan. Di antaranya donasi ke RSUP Sanglah adalah Hazmat Spunbond 40 buah, N95 1 kotak + 16 biji, Faceshield 30 biji, kacamata gogles 20 biji. RSUD Wangaya, Hazmat spunbond 40 buah, N95 1 kotak, faceshield 30 biji, kacamata gogles 20 biji. 


Tim IGD RSUD Bangli Hazmat Spunbond 20 buah, KN95 2 kotak, masker bedah 3 kotak, Faceshield 20 buah, kacamata gogles 5 buah, RSUD Sanjiwani Hazmat Spunbond 20 buah, KN95 2 kotak, masker bedah 3 kotak, Faceshield 20 buah, kacamata gogles 5 buah. Selepas pengiriman ke beberapa rumah sakit dan Puskesmas tersebut, donasi APD akan kembali didistribusikan pada gelombang selanjutnya.

 

“Pengiriman donasi ke puskesmas di luar pulau Bali saat ini tengah proses untuk pengiriman melalui kargo. Kami akan jelaskan ketika donasi telah tiba di puskesmas tersebut,” lanjut Rini.

 

Tentang Tim Putih Hijau

 

Inisiatif ini muncul dari dokter yang mengajak sejumlah anak muda komunitas Taman Baca Kesiman dan BaleBengong. Kemudian bergulir setiap hari dengan kontribusi puluhan musisi, dokter, dan lainnya melalui event diskusi dan konser online. Mereka mengajak warga berdonasi ke rekening BPD Bali 0200215109141 a.n Ni Wayan Desy Lestari serta OVO/Gopay 0895 3787 36000 (Fenty Lilian) yang hingga kini masih berlangsung.

 

Puluhan orang berkontribusi dari Bali dan luar Bali. Sampai 19 April 2020, mereka adalah Man Angga, Gunawarma, Cok (bergantian melalui akun Nosstress), Mayhem, Made Mawut, Bobby-SID, Sandrayati Fay, diskusi Happy Salma-Frischa, komedian Rare Kual, Wake Up Irish, Alien Child, Yan Sanjay-Pygmos, Dewa Gede Krisna, The Dissland-Made Ardha, diskusi buku Man Angga-Post Santa, Iksan Skuter, diskusi Rini Siallagan-Gendo Suardana, Zio, Soul n Kith, Reda Gaudamo, Dokter Gusti Martin, Krisna Floop, The Pojoks, Endah n Rhesa, dan lainnya.

 

“Sebagai seorang dokter, saya menyaksikan hal ini nyata dalam keseharian di rumah sakit. Saya juga banyak mendengar keluh kesah kawan yang bertugas di rumah sakit berbeda. Saya pun menyaksikan kekhawatiran paramedis lain tentang bagaimana mereka takut akan terinfeksi ataupun membawa virus ini ke rumah mereka,” papar Rini terkait mobilisasi dana untuk APD Tenaga Kesehatan ini. 

 

Aksi penggalian dana dimulai tengah Maret dengan penampilan langsung tiga personil band Nosstress secara bergantian via Instagram. Pada minggu kelima ini, tim ini terus berusaha mengajak para seniman dan penampil lain yang semoga bukan hanya saja menghibur, tapi juga menambah wawasan dan memperluas sudut pandang. Tim ini juga berharap dapat lebih melihat bagaimana pandemi di Indonesia bagian timur. Bagaimana sebenarnya teman-teman para medis yang berjuang di garda terdepan. 

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami