search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pandemi Covid-19, Petani Diminta Sisihkan Hasil Panen untuk Menabung
Selasa, 16 Juni 2020, 11:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Di tengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya beberapa sendi perekonomian dan sektor-sektor lain di tengah masyarakat tentu prinsip kehati-hatian dalam pengeluaran penting diperhatikan.


[pilihan-redaksi]
Bidang usaha dan Perbankan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali, Made Sumardhana mengatakan menabung penting tetap dilakukan oleh petani apalagi dalam kondisi saat ini. Meskipun tidak dalam jumlah banyak, kata dia, sedikit tidaknya bisa membantu ketika ada kebutuhan mendesak nantinya sehingga, para petani akan memiliki dana cadangan juga. 

 

"Edukasi menabung bagi para petani tetap kami lakukan, seperti disampaikan oleh Ketua HKTI Bali Bapak IR. Putu Arya Sedana. Menabung penting, karena para petani terkadang memiliki kebutuhan emergency juga. Setidaknya uang hasil panen selama 6 bulan bisa disisihkan beberapa persen untuk ditabung meskipun dalam jumlah tidak terlalu besar," jelasnya, Senin (15/6) di Denpasar.


Ia mencontohkan seperti dengan mengikuti beberapa tabungan berjangka seperti, tabungan hari tua, tabungan upacara agama, Tabungan beasiswa. Semua jenis tabungan tersebut bisa diikuti untuk kebutuhan anak-anak maupun cucu kedepan.


"Jika dilihat manfaat menabung sangat baik bagi kelangsungan para petani kedepan. Misal, terkait masalah kesehatan atau ada upacara adat. Jadi uang tabungan setidaknya dapat diambil untuk pelaksanaan upacara tersebut," contohnya.


Jika dilihat di lapangan memang ada beberapa petani belum menyentuh sektor perbankan dan hanya menggunakan untuk ke hal-hal tidak terencana saja. 

 

"Jika dilihat dari pengamatan saat ini ada beberapa petani yang telah menerima hasil panen tidak diarahkan ke hal-hal positif. Akan tetapi, lebih banyak mengarah ke kebutuhan konsumtif. Misal, membeli benda-benda yang bukan menjadi kebutuhan yang mendesak," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami