search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anggota DPR Ragu Khasiat Kalung Antivirus Corona Buatan Kementan
Senin, 6 Juli 2020, 16:35 WITA Follow
image

bbn/suara.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Anggota DPR menyangsikan kekhasiatan kalung antivirus Corona yang diproduksi Kementrian Pertanian (Kementan) sebagai penawar virus dari Kota Wuhan, China.

 

"Setelah mencobanya, saya tidak tahu apakah itu efektif sebagai antivirus corona atau tidak. Yang saya tahu, banyak peneliti yang masih meragukan. Merekalah yang paling bisa memberikan justifikasi terhadap temuan-temuan seperti ini," Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay setelah mencoa kalung tersebut, Senin (6/7/2020) dikutip dari Suara.com.


Dia sendiri menyampaikan kepada Kementan untuk kembali menguji kalung tersebut. Karena dikhawatirkan, jika kalung berbahan eucalyptus tersebut tidak terbukti ampuh, bakal jadi bahan olok-olokan semata. Saleh mengemukakan, ada dua bentuk yang diperkenalkan kepada pihaknya, yakni roll on dan balsem. Meski begitu, Saleh mengemukakan, jika produk garapan Kementan itu lebih cenderung seperti obat gosok.


"Modelnya seperti obat gosok. Kalau digosokkan ke leher atau kulit, rasanya sedikit panas. Baunya seperti minyak kayu putih," kata Saleh.


Saleh mengaku, sebenarnya menyambut baik temuan tersebut, apalagi jika ramuan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan telah diakui oleh banyak peneliti.


Namun sejak diumumkan beberapa hari yang lalu, kalung antivirus dengan bahan dasar tanaman eucalyptus itu justru malah mendapatkan banyak kritikan.


"Sebaliknya jika tidak benar, takutnya nanti kita diolok-olok orang. Makanya, sekali lagi, sebelum produksi massal, pastikan dan uji kembali. Libatkan sebanyak mungkin para ahli. Terutama mereka yang nyata-nyata masih meragukan," katanya.


Bahkan, ia mengetahui sejumlah peneliti dan lembaga penelitian pun masih meragukan hasil temuan Kementan tersebut. Karena itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut memberi masukan kepada Kementan untuk kembali mendalami temuannya itu.


"Orang-orang belum yakin atas temuan itu. Jika banyak yang belum yakin, tentu belum tepat jika diproduksi massal," ujarnya.


Sebelumnya, Kementan dalam waktu dekat akan memproduksi kalung antivirus Corona. Rencananya Kementerian yang dipimpin Syahril Yasin Limpo tersebut bakal membuatnya secara massal pada Agustus 2020 mendatang.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami