search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Benarkah Ineks Bisa Bantu Berhubungan Seks Maksimal?
Minggu, 27 September 2020, 11:00 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tanya: "Dok, langsung saja nih, teman saya kemarin sembunyi-sembunyi saat datang ke rumah rupanya menaruh empat butir pil ekstasi yang disebutnya Ineks

Sejak saya kehilangan gairah seksual karena mumet dan bosan selama pandemi, saya bercerita keluhan saya ini kepadanya, dan diberikan pil-pil ini. Benar nggak nih kalau menggunakan ineks malah bagus buat berhubungan seks, tambah kuat, dan tidak berbahaya?” (Zainal, Tangerang)

Jawab: Banyak penelitian yang menjelaskan tidak ditemukan efek yang benar-benar positif dari penggunaan narkoba pada hubungan seksual. Kalaupun dirasakan ada, semua sifatnya adalah bukan efek pasti, tetapi justru karena efek dari karakter narkobanya semata. 

Ineks atau ekstasi yang merupakan narkoba jenis stimulan memberi efek membuat otak dipacu bekerja lebih dari semestinya, sehingga terkesan bahwa ada manfaat dalam meningkatkan potensi seksual. Padahal itu keliru, ibaratnya hanya dipacu sejenak dan kendor setelahnya. 

Kalaupun tetap dipaksakan dan akhirnya seseorang terbiasa untuk menggunakan narkoba dalam berhubungan seks, mereka akan merasa tidak berdaya untuk berhubungan seks normal tanpa bantuan narkoba. Ini disebabkan oleh adanya ketergantungan psikis terhadap jenis narkoba tertentu sehingga berakibat negatif pada fisik, terutama fungsi motorik organ seksual. 

Dalam prakteknya di lapangan malah sering kali banyak juga yang bereksperimen dengan mencampurnya dengan bahan atau obat lain. Ini malah bisa jadi lebih berbahaya. Mencampur alkohol dengan ineks dapat meningkatkan tekanan pada jantung secara tajam.  

Sangat banyak yang masih percaya ineks dapat meningkatkan kenikmatan dan kualitas seks. Sayangnya, semuanya sama sekali tidak memiliki dasar ilmiah. Justru yang kerap terjadi malah sebaliknya. Dan sudah banyak kasus fatal, nyawa melayang gara-gara ineks, yang merupakan turunan amfetamin ini. 

Dalam riset yang menghubungkan antara ineks dan kenikmatan seks disebutkan justru ineks bertendensi membuat laki-laki menjadi sulit mengalami ereksi yang maksimal. Ineks sering membuat penggunanya menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau sensasi seksual lainnya, namun pada akhirnya ineks sesungguhnya membawa efek terbalik pada kebanyakan pengguna sehingga menurunkan kenikmatan seksual. Efek lanjutnya juga jika ineks digunakan dalam jangka waktu lama akan menimbulkan depresi yang kemudian akan menuju kepada disfungsi ereksi psikogenik.

Jadi, sesungguhnya semua efek psikis yang diduga membantu potensi seksual yang ditimbulkan narkoba sangat tergantung pada dosis, situasi, mood dan kebugaran seseorang. Bisa jadi anda menyukai seks ketika “fly” karena narkoba atau alkohol. 

Namun hal ini tidak dapat bertahan lama, satu per satu masalah akan muncul. Itu artinya efek yang dikejar selama ini adalah efek palsu. Seringkali kekuatan sugesti otak manusia yang mampu mendominasi untuk mempersepsi efek tertentu yang kemudian diyakini sebagai sebuah kebenaran, padahal  kebenaran sesungguhnya yang terjadi adalah sebaliknya.

Kesimpulannya, sebaiknya tidak dicoba menggunakan ineks atau ekstasi untuk membantu gairah seksual yang disebutkan menurun selama pandemi. Konsultasikan keluhannya ke dokter untuk memastikan penyebab keluhannya, apakah ada gangguan fisik, psikis, atau kombinasinya, untuk dipilihkan terapi yang tepat. Semakin awal dikonsultasikan, semakin baik.

dr. Oka Negara, S.Ked, MBiomed, FIAS

Reporter: bbn/oka



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami