search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pandemi Covid, Vaksinasi Rabies "Stand by" di Balai Banjar
Selasa, 6 Oktober 2020, 13:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan program vaksinasi rabies di Kabupaten Gianyar. Kendati tidak lagi masuk ke rumah-rumah warga untuk menyuntikkan vaksin, petugas vaksin telah siap sedia atau "stand by" di balai banjar. 

Maka dari itu, masyarakat diharapkan antusias membawa anjing peliharaannya ke balai banjar. Seperti tampak di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Selasa (6/10).

Ditemui di lokasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Wilayah III Kabupaten Gianyar drh Nyoman Arya Dharma, seizin Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmasvet) Dinas Pertanian Gianyar, I Made Santiarka mengatakan vaksinasi rabies ini digelar serentak di Bali selama bulan Oktober 2020. 

Digelar dalam rangka penanggulangan rabies di Kabupaten Gianyar. "Targetnya di Banjar Negari sebanyak 415 anjing. Tapi karena pandemi, sesuai protokol kesehatan. Seberapa dapat ya segitu maksimal, tidak lagi bisa masuk ke rumah-rumah," ujarnya. 

Drh Arya Dharma yang mewilayahi tiga Kecamatan ini siap sedia di balai banjar bersama 4 petugas lain. "Di Banjar kami stand by sampai siang. Besok lanjut lagi di banjar lain. Dipilihnya Desa Singapadu Tengah ini karena pernah masuk zona merah, ada kasus rabies Tahun 2016 lalu. Bersyukur Tahun 2020 ini nihil kasus," ungkapnya. 

Selain zona merah, wilayah Singapadu juga termasuk wilayah perbatasan sehingga rentan terjadi mobilisasi hewan anjing. Untuk 3 kecamatan, telah disiapkan sekitar 6.000 dosis vaksin. 

Kepada warga yang anjingnya telah divaksin, diimbau agar tidak memandikan anjing tersebut selama 4 hari. Dokter hewan asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar ini pun mengimbau agar masyarakat memastikan anjing peliharaan tidak dilepasliarkan. 

"Agar dipelihara, dirawat. Sebaiknya diikat atau dikandangkan," pinta alumni Kedokteran Hewan Unud ini.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami