search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kinerja Ekspor Bali Meningkat 3,25% di November 2020
Senin, 4 Januari 2021, 14:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kinerja ekspor Bali di bulan November 2020 menunjukkan peningkatan setinggi 3,25 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya atau secara month to month.  

Pada bulan Oktober 2020, nilai ekspor Bali yang dikirim melalui beberapa pelabuhan tercatat sebesar US$ 40.458.024, kemudian naik pada bulan November 2020 menjadi sebesar US$  41.772.255.  

Secara year on year, nilai ekspor Bali pada bulan November 2020 masih tercatat lebih rendah dibandingkan bulan November 2019 atau turun sedalam -18,12 persen.

Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali, secara month to month enam negara tujuan tercatat menunjukkan  peningkatan, dengan peningkatan tertinggi pada tujuan Taiwan (52,60 persen) yang didominasi naiknya  nilai ekspor produk ikan dan  udang (HS  03).  

Jika dibandingkan dengan catatan bulan November 2019 (y-o-y), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada empat Negara tujuan tercatat  menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Singapura (-67,65 persen).

Impor Bali

Sementara itu, nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri sejak bulan Februari hingga November 2020 berada di bawah capaian  nilai impor di bulan yang sama pada tahun 2019.  

Meskipun demikian, nilai impor bulan November 2020 tercatat sebesar US$  3.969.318, naik 13,76 persen jika dibandingkan catatan bulan Oktober 2020 (m-t-m) yang tercatat sebesar US$ 3.489.288.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan November 2019 (y-o-y), nilai impor Bali tercatat turun sedalam -83,11 persen. Dari  sepuluh Negara utama asal impor di bulan November 2020, secara month to  month, nilai impor dari tujuh negara tercatat naik, dengan  peningkatan paling tinggi tercatat pada nilai impor yang berasal dari Thailand hingga ribuan persen (1.062,82 persen) yang didominasi oleh naiknya impor produk perhiasan / permata (HS 71).  

Selain Thailand, terjadi peningkatan hingga ratusan persen tercatat pada impor dari negara Hongkong (832,04  persen), Korea Selatan  (123,20 persen), dan impor dari negara Tiongkok (111,97 persen). Secara year on year, dari 10 negara utama asal impor, nilai impor dari Sembilan negara tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal Hongkong (-96,96 persen).
 

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami