search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Detik-Detik Jembatan Ahmad Yani Ambruk Saat NTT Banjir, Tenggelam ke Sungai
Senin, 5 April 2021, 12:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Detik-Detik Jembatan Ahmad Yani Ambruk Saat NTT Banjir, Tenggelam ke Sungai

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Bencana banjir yang melanda NTT, Minggu (4/4/2021), mengakibatkan banyak kerusakan di berbagai titik. Salah satunya Jembatan Ahmad Yani, yang bersejarah.

Detik-detik jembatan di Sungai Kambaniru, Kabupaten Sumba Timur ini ambruk sempat direkam warga.

Jembatan yang membentang sungai terbesar di Pulau Sumba ini hancur lantaran tak kuat menahan derasnya arus air.

"Abis. Abis," ucap pria di balik kamera.

Seketika jembatan yang diresmikan Jenderal Ahmad Yani sebelum pecah peristiwa G30S tersebut tenggelam dalam sungai begitu ambruk, dan jalan di sampingnya pun retak.

Video itu diunggah ke Instagram salah satunya lewat akun @smart.gram. Hingga Senin (5/4/2021), lebih dari 55 ribu warganet telah menonton kejadian mengerikan tersebut.

Banyak warganet yang turut menyampaikan dukacita atas bencana NTT banjir. Komentar mereka pun dipenuhi emoji menangis.

"Duka cita semoga lekas di perbaikin dn selalu dlm lindungan tuhan," tulis @rar***.

"Habis habis jembatannya," tambah @ayu***.

"Pray for NTT, semoga lekas membaik," komentar @htt***.

Diberitakan sebelumnya, NTT dilanda banjir bandang disertai tanah longsor yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 waktu setempat atau WITA.

BNPB mencatat, hingga Senin (5/4/2021) pagi, sebanyak 256 orang jadi korban di Flores Timur.

Sebanyak 44 orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya masih dinyatakan hilang, sedangkan warga yang luka-luka, telah mendapatkan perawatan medis.

Sedangkan kerugian materiel sementara tercatat, rumah hanyut sebanyak 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus mendata dan memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami