search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lagi, Satpol PP Tertibkan 10 Orang Gepeng, Pengamen dan Gelandangan
Senin, 5 April 2021, 16:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Lagi, Satpol PP Tertibkan 10 Orang Gepeng, Pengamen dan Gelandangan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Satpol PP Kota Denpasar tertibkan 10 orang gepeng, pengamen serta gelandangan di beberapa titik di Kota Denpasar Senin (5/4). 

Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, 10 orang gepeng, pengasong dan pengamen  yang ditertibkan mulai dari anak kecil hingga orang tua. 

"Semua  pengamen, pengasong dan gelandangan itu menjadikan pandemi Covid-19 sebagai alasan melakukan pekerjaan tersebut," ungkap Sayoga.

 

Menurut Sayoga pandemi memang sangat berdampak pada perekonomian, mengingat saat pandemi Covid-19 ini banyak yang kehilangan pekerjaan. 
Namun dari pemantuan yang dilakukan ternyata gepeng tersebut ada koordinatornya  atau bos yang memantau mereka. Untuk itu pihaknya secara rutin melakukan penertiban bahkan melakukan penertiban dengan berpakian seperti preman.

Keberadaan mereka sangat menganggu ketertiban umum, bahkan keberadaan mereka hampir ada di setiap perempatan jalan strategis di Kota Denpasar. Bahkan adanya yang pengasong sambil minta-minta kepada pengguna jalan. Untuk pengamen mereka bermodal gitar-gitar kecil.

Lebih lanjut Sayoga mengaku  dari pendataan yang dilakukan pengasong, gelandangan dan pengemis ternyata semuanya berasal dari luar Kota Denpasar sedangkan pengamen berasal dari luar Pulau Bali. Untuk saat ini mereka semua masih diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar untuk langkah selanjutnya akan dipulangkan ke daerah asalnya.

Agar hal ini tidak terjadi lagi, Sayoga berharap agar semua pihak ikut mengawasi mereka sehingga di Kota Denpasar tidak lagi ditemukan gelendangan. 

"Ini tentu sangat menggangu dan bahkan bisa mengancam keselamatan pengendara dan keselamatan mereka," kata Sayoga.

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami